Rabu, 23 Oktober 2013

SELECTED RESPONSE ASSESMENT AND ESSAY ASSESMENT







SELECTED RESPONSE ASSESMENT AND
ESSAY ASSESMENT
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Assesment Alternatif IPA
Dosen : Ipin Aripin. M.Pd











Disusun Oleh :
Fitriyana
Khusnul Khotimah
Noviana

Kelompok 1/ Biologi / IV



FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN IPA-BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
C I R E B O N
2012
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah tentang Selected Response ASsesment and Essay Assesment ini dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan.
Penyusun percaya bahwa makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya  khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Assesment Alternatif IPA, serta semua pihak yang telah membantu baik yang berupa materi ataupun nonmateri. Sehingga terwujudnya tugas makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dari siapapun, dan akan diterima dengan senang hati.
Akhir kata penyusun berharap bahwa dengan disusunnya makalah ini dapat bermanfa’at baik bagi penyusun ataupun bagi pembacanya.





Cirebon ,   Maret 2012


Penyusun




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTRA ISI................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1         Latar Belakang............................................................................... 1
1.2         Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3         Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1         Pengertian dari selected respon assessment................................... 3
2.2         Macam-macam selected respon assessment................................... 3
2.3         Kelebihan dan kekurangan selected respon assessment................ 7
2.4         Alternative pemecahan masalah soal tipe pilihan........................... 8
2.5         Pengertian dari essay assessment................................................... 12
2.6         Kelebihan dan kekurangan tes essay............................................. 13
2.7         Jenis-jenis tes essay ....................................................................... 15
2.8         Jenis-jenis pertanyaan dalam tes essay........................................... 15
2.9         Mengontruksi pertanyaan essay..................................................... 17
BAB III. PENUTUP.................................................................................... 19
3.1    Kesimpulan..................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Selected Respon Assessment
            Asemen tes tipe pilihan (obyektif) adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif, dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esay, dan dalam penggunaannya jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes essay, kadang- kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal (Ari Kunto 1996:165). Dalam Net Investigation Home Page (2002) di kemukakan bahwa soal tipe pilihan adalah suatu tes pertanyaan obyektif yang terdiri atas suatu pertanyaan yang merupakan pertanyaan maupun pertanyaan yang tidak lengkap. Jawaban kunci merupakan suatu jawaban yang sudah di sediakan untuk dipilih haya ada satu jawaban yang benar  dan biasanya sudah di sediakan lembar jawaban khusus.

2.2 Macam – Macam Selected Respon Assessment
Macam-macam Selected Response Assessment menurut Stiggin (1994), Arikunto (1996), Brown (2002) dan Wijaya (1992) termasuk ke dalamnya pilihan ganda (multiple-choice items), benar-salah (true-false items), menjodohkan atau mencocokkan (matching exercises), dan isian singkat (short answer fill-in items). Respon terpilih dapat digunakan untuk menilai aspek pengetahuan, pemikiran, dan afektif.
a.         Pilihan Ganda (multiple-choice items)
Tes pilihan ganda merupakan jenis tes obyektif yang paling banyak digunakan oleh para guru. Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain yang bervariasi. Menurut Arikunto (2005: 164), tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.
Pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan dan bagian kemungkianan jawaban atau alternative. Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh.
Pilihan ganda terdiri dari stem dan nomor respon yang mungkin. Stem mungkin kalimat yang tidak lengkap atau pertanyaan. Jika stem merupakan kalimat yang tidak lengkap, tugas siswa adalah melengkapi dengan pertanyaan yang tepat. Jika item merupakan pertanyaan, kita harus memberikan alternative jawaban yang mungkin siswa disuruh memilih alternative yang benar atau paling tepat. Alternative jawaban terdiri dari jawaban yang benar dan beberapa pengecoh.   
Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur batasan atau devinisi pengetahuan yang sudah jelas, sedangkan untuk batasan pengetahuan yang masih kurang jelas para guru dianjurkan untuk menggunakan item tes menjodohkan.
Hal-hal yang perlu diperhatiakn dalam tes pilihan berganda adalah:
-       Instruksi pengerjaanya harus jelas, bila perlu diberi contohnya.
-       Hanya ada satu jawaban yan benar, tidak mengenal tingkatan kebenaran.
-       Kalimat pada tiap butir soal hendaknya sesingkat mungkin.
-       Kalimat pokok dalam setiap soal hendaknya tidak bergantung pada butir-butir soal lain.
-       Hindari kalimat panjang dan kompleks dengan kata-kata yang mempunyai arti agnda.
-       Dari segi bahasa, butir soal jangan terlalu sukar dan hanya mengandung satu ide.


Contoh pilihan ganda:
1.      Elemen manakah yang menjadikan karakteristik dalam statiska inferensial?
a.       Mean
b.      Median
c.       Mode
d.      Hipotesis
·         Benar-Salah (true-false items)
Dalam Arikunto (2005: 165), soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement). Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataann dengan meligkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari jawaban S jika salah. Benar salah adalah kalimat declarative, siswa menilai pernyataan yang disajikan benar atau salah. Terdapat beberapa argument mengenai benar atau salah. Pertama, true false hanya dapat mengukur pengetahuan saja. Kedua, true false bersifat ambigu, seringkali keambiguan ini dirasakan oleh siswa yang tidak mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab item. Argumen yang ketiga pendidik yakin bahwa siswa dapat memperoleh skor tinggi dengan menebak, karena hanya dua pilihan maka siswa mempunyai kesempatan 50% untuk mendapatkan jawaban yang benar atau salah dengan menebak.
 Bentuk benar salah ada dua macam (dilihat dari segi mengerjakan atau menjawab soal)
a.       Dengan pembetulan yaitu siswa diminta membetulkan bila ia memilih jawaban yang salah.
b.      Tanpa pembetulan yaitu siswa hanya diminta untuk melingkari huruf B atau S tanpa memberikan jawaban yang betul.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes adalah sebagai berikut:
-       Tulislah huruf B-S pada permulaan masing-masingitem dengan maksud untuk mempermudah mengerjakan dan menilai.
-       Hindari item yang masih diperdebatkan.
-       Usahalkan butir soal yang harus dijawab benar itu sama dengan butir yang harus dijawab salah.
Contoh :
B – S : semua langkah dalam proses penelitian eksperimen perlu.

c.        Menjodohkan atau mencocokkan (matching exercises)
Dalam Arikunto (2005: 172), Matching test dapat diganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan atau menjodohkan. Dapat terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawabannya yang tercantum dalam seri jawaban. Menjodohkan terdiri dari dua parallel daftar yang satu berisi stimulus atau stem yang lain berisi respon yang paling memungkinkan . tugas siswa adalah mencocokan bentuk dari dua daftar hal ini adalah menyeleksi respon yang paling cocok untuk setiap stimulus. Stimulus dapat menggunakan pertanyaan verbal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes ini yaitu:
-       Seri pertanyaan-pertanyaan dalam Matching test hendaknya tidak perlu banyak. Jika itemnya cukup banyak lebih baik dijadikan dua seri.
-       Jumlah jawaban yang harus dipilih harus lebih banyak daripada jumlah soalnya.
-       Antara item-item ynag bergabung dengan seri harus merupakan pengertian-pengertian yang homogen.


 c.    Isian singkat (short answer fill-in items)
Tes bentuk isian dapat digunakan dalam bentuk paragraf-paragraf yang merupakan rangkaian cerita atau karangan atau berupa satu pernyataan. Beberapa bagian kalimatnya yang merupakan kata-kata penting telah dikosongkan terlebih dahulu. Tugas peserta tes adalah mengisi bagian-bagian yang kosong dengan jawaban yang sesuai . Isian singkat memberiakan beberapa tipe item yang akan direspon siswa dengan kata prhase, kalimat, symbol atau nomer. Isian singkatkapi item  yang  sering digunakan adalah  melengkapi item dengan kalimat atau beberapa kata yang hilang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes bentuk isian sebagai berikut:
-       Diusahakan sumua tempat kosong hendaknya sama panjangnya.
-       Diusahakan setiap pernyataan jangan mempunyai lebih dari satu tempat kosong dan jangan memulai dengan tempat kosong.

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Selected Respon Assesment
·      Kelebihan dan kekurangan Pilihan ganda (multiple-choice items)
Kelebihan tes objektif atau pilihan ganda
1.       Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representative mewakili isi dan luas bahan
2.      Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya
3.      Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain
4.      Dalam pemeriksaan tidak ada unsure subjektif
5.      Tes pilihan ganda memiliki karakteristis yang baik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa. Karena lebih fleksibel dan efektif .
6.      Tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi.
7.      Pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif dan psikomotor siswa.

Kelemahan tes objektif:
1.       Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes essay
2.       Soal-soalnya cendreung mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali.
3.       Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
4.      Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka
5.      Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil pembelajaran.
·      Kelebihan dan kekurangan  tes benar-salah:
Kelebihan tes benar salah
1.      Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karena biasanya pertanyaaannya singkat
2.      Mudah menyusunnya
3.       Dapat digunakan berkali-kali
4.      Dapat dilihat secara cepat dan objektif
5.      Petunjuk cara mengerjakan mudah dimengerti
6.      Mudah dan cepat dalam menilai.
Kelemahan tes benar salah:
1.        Sering membingungkan
2.        Mudah ditebak/didugabanyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya   dua kemungkinan benar atau salah
3.        Hanya dapat mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali
4.        Penggunaan pertanyaan alternative lebih memungkinkan peserta didik mengira-ngira jawabannya.
5.        Tes benar dan salah kurang membedakan antara siswa yang pandai dan kurang pandai.





2.4 Alternatif Pemecahan Masalah Soal Tipe Pilihan
Langkah-langkah Konkrit dalam Menghasilkan Soal Pilihan yang Berkualitas Tinggi
1.    Penyusunan dan Pengembangan Tes
Penyusunan tes dibagi kedalam tiga langkah, yaitu:
a.    Menyusun rencana tes yang menjadi kerangka pencapaian yang diharapkan
Dasar-dasar dari perencananaan tersebut antara lain: merancang tabel untuk spesifikasi uji atau menyiapkan suatu daftar tujuan instruksional. Penggunaan dari tabel atau daftar tujuan tersebut memungkinkan kita menghubungkan uji tersebut secara langsung terhadap tujuan.
Salah satu contoh table spesifikasi yang dikemukakan oleh Stiggins dengan materi uji perang Sipil adalah sebagai berikut:
Kategori isi
Jumlah Soal
Ingatan
Perbandingan
Kesimpulan
Total 
Penyebab
2
2
1
5
Perang-pernag utama
6
2
2
10
Dampak 
7
4
4
15
Total
15
8
7
30

b.    Memilih unsur-unsur yang akan diuji (proposisi)
Langkah ini dilakukan penguji untuk mengulang materi yang akan diuji, dalam mencari pembelajaran penting yang akan diuji.
c.    Pembuatan item tes dari proposisi
Dalam langkah ini proposisi ditransformasi kedalam item/soal. Hal ini tidak memerlukan proses yang rumit, soal harus dituliskan secara jelas dan sesederhana mungkin, hialngkan petunjuk-petunjuk yang mengarahkan pada jawaban, cari jawaban yang benar dan jelas pada saat memungkinkan dan layak, dan ikuti petunjuk format spesifik yang sederhana untuk membentuk soal. Petunjuk secara umum bisa dilihat dibawah ini:
·      Petunjuk umum untuk seluruh format
-       Soal ditulis secara jelas dan terfokus
-       Ajukan pertanyaan
-       Hilangkan petunjuk-petunjuk yang tidak berhubungan
-       Tinjau kembali soal oleh mitra
-       Kunci jawaban dicek ulang
·      Petunjuk untuk soal pilihan berganda
-       Pertanyaan soal diajukan dalam bentuk pertanyaan langsung
-       Hilangkan pengulangan pilihan jawaban
-       Sediakan satu jawaban yang paling benar
-       Pilih jawaban ringkas dan parallel
·      Petunjuk untuk soal benar-salah
-       Tampilkan pertanyaan benar atau salah secara menyeluruh
·      Petunjuk soal menjodohkan
-       Berikan petunjuk yang jelas
-       Daftar soal yang dijodohkan harus ringkas
-       Daftar soal terdiri atas hal-hal yang homogeny
-       Pilihan jawaban ringkas dan parallel
-       Diberikan pilihan jawaban tambahan
·      Petunjuk untuk soal jawaban pendek
-       Ajukan pertanyaan langsung
-       Titik-titik diperlukan untuk dijawab
-       Panjang titik-titik bukan merupakan suatu petunjuk
Kualitas suatu perangkat tes sangat ditentuksn oleh kualitas butiran soal-soalnya. Dan untuk mengetahui kualitas suatu tes diperlukan secara kualitatif dan kuantitatif, yang berarti secar kualitatif antara lain untuk menguji apakah suatu soal diperkirakan akan berfungsi dengan baik atau tidak, mengetahui kehomogenan suatu soal dan sebagainya. Sedangkan analisis secara kualitatif bertujuan untuk menilai butiran soal secara teoritis yang dikaji dari sudut pandang isi atau materi tes, bahasa dan konstruksi soal.
Tahapan-tahapan dalam pengembangan soal atau tes, sebagai langakah pembakuan tes dan butiran soal, yaitu:
-       Penyusunan kisi-kisi
-       Penulisan soal
-       Telaah (review) dan perbaikan
-       Ujicoba tes
-       Analisis butir soal
-       Seleksi soal
-       Komputerisasi soal

2.      Analisis Butir Soal
Analisis butir soal dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a.    Dengan menggunakan bantuan computer
b.   Secara manual
Walaupun demikian kedua caratersebut berdasarkan pada rumusan-rumusan yang sama dan lazim digunakan untuk pengelolahan data analisis butir soal. Rumus-rumus yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
a.    Analisis Tingkat Kesukaran
Suatu tes dianggap baik apabila memenuhi fungsinya, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah (Sugeng Paranto, 1996:16). Tes yang baik memuat kira-kira 25% soal mudah, 50% soal sedang, dan 25% soal sukar (Karno To,1996:8).
b.    Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda disebut juga kemampuan diskriminasi. Kemampuan diskriminasi suatu soal adalah kemampuan soal tersebut untuk membedakan anatar siswa-siswa yang kuarang pintar. Suatu tes dikatakan baik apabila mampu membedakan mana siswa yang pintar dan yang kurang pintar (Sugeng,1981:7).
c.    Analisis distraktor atau pengecoh
Sebuah pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila distraktor tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai materi (Arikunto, 1997:225).
d.   Validitas
Menurut Arikunto (1997:57) sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat menunjukan apa yang hendak diukur. Jadi tes yang valid yaitu tes yang benar-benar mengukur hasil belajar, karena tingkat validitas tes menuntukan baik tidaknya tes.


e.    Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan penilaian (Surakhmad 1985:83).  Artinya tes itu akan menghasilkan angka yang tetap atau hamper tetap apabila tes itu dibrikan kepada siswa yang sama dalam bebrapa waktu yang berbeda-beda.

2.5  Pengertian Essay
Secara ontologis tes essay adalah salah satu bentuk tes tertulis, yang susunannya terdiri atas item-item pertanyaan yang masing-masing mengandung permasalahan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan berpikir siswa (Sukardi, 2008). Menurut Suherman (1993) tes essay adalah tes yang menuntut siswa untuk dapat menyusun dan memadukan gagasan-gagasan tentang hal-hal yang telah dipelajarinya, dengan cara mengekspresikan atau mengemukakan gagasan tersebut secara tertulis dengan kata-kata sendiri.
Menurut Oemar Hamalik (2001) tes essay adalah salah satu bentuk tes yang terdiri dari satu atau beberapa pertanyaan essay, yakni pertanyaan yang menuntut jawaban tertentu oleh siswa secara individu berdasarkan pendapatnya sendiri. Setiap siswa memiliki kesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan jawaban siswa lainnya. Tes essay juga dapat disebut sebagai tes dengan menggunakan pertanyaan terbuka, dimana dalam tes tersebut siswa diharuskan menjawab sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Menurut Suherman, E (1993) tes essay juga sering disebut sebagai tes uraian karena untuk menjawab soal siswa dituntut untuk menyusun jawaban secara terurai. Jawaban tidak cukup hanya dengan satu atau dua kata saja, tetapi memerlukan uraian yang lengkap dan jelas. Selain harus menguasai materi tes, siswa dituntut untuk bisa mengungkapkannya dalam bahasa tulisan dengan baik.
Tes essay yang biasa dipakai di sekolah mempunyai arti yang luas, yaitu tidak hanya mengukur kemampuan siswa dalam menyajikan pendapat pribadi, melainkan juga menuntut kemampuan siswa dalam hal menyelesaikan hitungan, menganalisis masalah, dan mengekspresikan pendapat.
2.6  Kelebihan dan Kelemahan Tes Essay
Dalam pembelajaran di kelas, tes essay masih banyak digunakan oleh para guru, karena tes essay memiliki beberapa kelebihan. Menurut Sukardi, H.M (2009) tes essay dapat digunakan untuk menilai hal-hal berkaitan erat dengan beberapa butir berikut.
·           Kelebihan Tes Essay
a.       Mengukur proses mental para siswa dalam menuangkan ide ke dalam jawaban item secara tepat.
b.      Mengukur kemampuan siswa dalam menjawab melalui kata dan bahasa mereka sendiri.
c.       Mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara aktif.
d.      Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat mereka sendiri.
e.       Mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan mendalami suatu permasalahan atas dasar pengetahuan yang diajarkan di dalam kelas.
Gronlund, N.E (1982) menyatakan bahwa karakteristik yang paling menonjol dari tes essay adalah kebebasan respon yang diberikan oleh para siswa. Karakteristik ini menjadi sebuah kelebihan dari tes essay. Pertanyaan dalam tes essay ini mengharuskan siswa untuk memproduksi jawaban mereka sendiri. Mereka relatif bebas untuk memutuskan bagaimana mendekati masalah, informasi faktual apa yang digunakan, bagaimana mengatur jawaban, dan apa penekanan yang diberikan pada setiap aspek jawabannya. Dengan demikian, tes essay dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memproduksi, mengintegrasikan, dan mengekspresikan ide-ide. Menurut Azhar, L.M (1991) salah satu kelebihan atau keuntungan tes essay yang lain adalah mencegah siswa menjawab secara menebak serta relatif lebih mudah dan lebih cepat dibuat dibandingkan dengan tes objektif.
Di samping beberapa kelebihan seperti yang telah diuraikan di atas, ternyata tes essay juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan oleh seorang guru. Menurut Suherman, E (1993) kelemahan tes essay di antaranya sebagai berikut.
·      Kelemahan Tes Essay
a.    Ruang lingkup yang disajikan dalam bentuk tes essay kurang menyeluruh. Hal ini disebabkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap butir soal cukup banyak, sehingga jumlah butir soal yang disajikan sedikit. Pada tes essay ini, jika siswa kebetulan mempelajari materi yang secara kebetulan sesuai dengan butir soal yang disajikan, ia dapat dengan mudah menyelesaikannya. Sebaliknya jika siswa tidak mempelajari dengan baik materi yang tersaji dalam soal itu biasanya mendapat hasil yang kurang baik.
b.    Sesuai dengan namanya, soal tipe subjektif ini dalam pemeriksaan dan pemberian nilai akhir seringkali dipengaruhi faktor subjektivitas dari pemeriksa atau pemberi nilai, sehingga nilai akhir yang diterima siswa ada kemungkinan bias, kurang mencerminkan kemampuan sebenarnya. Faktor subjektivitas itu sebagai akibat pengaruh kondisi pemeriksa, siswa dan lingkungan.
c.    Pemeriksaan jawaban pada tes essay ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tetapi harus diperiksa oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya. Bila pemeriksa kurang mengetahui pokok persoalan yang diujikan, akan mengakibatkan hasil pemeriksaan yang dapat merugikan siswa. Demikian pula jika pemeriksa kurang memiliki pengetahuan luas mengenai cara penyelesaian suatu soal, mungkin langkah-langkah penyelesaian suatu soal tidak sama dengan kunci jawaban akan dianggap salah, padahal pekerjaan itu benar.
d.   Memeriksa jawaban tes essay cukup rumit sehingga memerlukan waktu yang cukup banyak. Pola jawaban siswa untuk soal bentuk ini bisa beraneka ragam, karena siswa diberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri. Pengetahuan yang telah diperoleh dan dikuasainya akan diutarakan sesuai dengan relevansi pada jawaban persoalan yang ditanyakan. Tiap siswa tentu akan memberikan uraian yang berlainan dan bermacam-macam, apalagi jika persoalannya divergen. Meskipun demikian dalam matematika keanekaragaman ini tidak akan jauh berbeda karena sifatnya eksak, lain halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Karena keanekaragaman itu, baik cara penyelesaian maupun alur pikiran yang terdapat di dalamnya, maka pemeriksaaan akan memerlukan banyak waktu dan melelahkan.

2.7    Jenis-Jenis Tes Essay
Menurut Suherman, E (1993), ditinjau dari cara menyajikan soal, tes essay dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
1.    Tes essay (uraian) berstruktur
Tes essay bentuk ini disajikan secara terinci menjadi sub-sub masalah yang sifatnya saling menunjang. Soal, biasanya disusun dari hal yang elementer menuju pada hal yang sifatnya lebih kompleks.
2.    Tes essay (uraian) bebas
Tes essay bentuk ini disajikan secara global, tidak terinci. Dalam menjawabnya siswa diperbolehkan mengerjakan bagian jawaban soal itu secara bebas, asal masalah yang ditanyakan dapat dijawab secara benar. Soal yang hanya terdiri dari satu masalah bisa tergolong pada Tes essay bentuk bebas.




2.8 Jenis-jenis Pertanyaan dalam Tes Essay
Kebebasan respon yang dihasilkan dari pertanyaan essay adalah bervariasi.  Siswa mungkin diminta untuk memberikan respon yang singkat dan tepat, atau mereka mungkin diberikan kebebasan yang lebih luas dalam menentukan bentuk dan ruang lingkup jawaban mereka. Terkait dengan kebebasan respon di atas, menurut Gronlund, N.E (1982) pertanyaan essay dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu
1.    Pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbatas (restricted-response questions)
Pertanyaan dengan jawaban terbatas memiliki kedudukan yang terbatas pada jawaban yang diberikan. Batas-batas subjek yang harus dipertimbangkan biasanya didefinisikan secara sempit dalam masalah dan jawabannya spesifik yang ditunjukkan dengan kata-kata seperti “daftarkan”, “definisikan”, dan “berikan alasan”. Dalam beberapa kasus, lebih lanjut jawaban dibatasi dengan menggunakan kata pengantar atau dengan menggunakan arah khusus:
Contoh:
Menjelaskan manfaat relatif dari item tes objektif dan pertanyaan essay untuk mengukur hasil pembelajaran pada tingkat pemahaman. Batasi jawaban Anda pada satu halaman.
Di sisi lain, pertanyaan essay memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam mengatur, mengintegrasikan, dan mengembangkan pola-pola jawaban baru. Pembatasan yang ditetapkan dalam membuat item dengan jawaban terbatas sangat berguna untuk mengukur hasil pembelajaran pada tingkat pemahaman, aplikasi, dan analisis dalam pembelajaran. Pertanyaan dengan jawaban terbatas kurang relatif untuk mengukur hasil pembelajaran pada tingkat sintesis dan evaluasi.
2.    Pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbuka (extended-response questions)
Pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbuka (extended-response questions) digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran pada tingkat sintesis dan evaluasi. Pertanyaan ini memberikan kebebasan kepada siswa yang hampir tak terbatas untuk menentukan bentuk dan ruang lingkup jawaban mereka. Meskipun masih terdapat beberapa batasan-batasan, seperti batasan waktu atau batasan halaman, batasan pada bahan-bahan materi yang termasuk dalam jawaban dan bentuk jawaban dapat diminimumkan. Siswa harus diberikan kebebasan yang cukup untuk menunjukkan kemampuan sintesis dan evaluasi, dan cukup dikontrol untuk memastikan bahwa keahlian dan kemampuan intelektual akan dipanggil keluar oleh pertanyaan itu. Dengan demikian jumlah struktur akan bervariasi dari item ke item, yang bergantung pada hasil pembelajaran yang diukur.
Pertanyaan dengan jawaban terbuka (exended-response question) menyediakan ide-ide kreatif yang terintegrasi, mengevaluasi secara keseluruhan materials, dan merupakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving). Itu semua merupakan hasil belajar yang penting, dan tidak dapat diukur dengan jenis item-item tes lainnya oleh orang lain. Secara umum, tentu saja mengevaluasi jawaban-jawaban dengan cukup handal untuk menyediakan manfaat dalam mengukur hasil pembelajaran. Hal ini tentu sangat sulit untuk dilakukan dan merupakan tugas time-consuming, namun pentingnya hasil nampaknya memerlukan pembenaran dari additional care dan effort.

2.9  Mengonstruksi Pertanyaan Essay
Menurut Sukardi, H.M (2009), untuk meningkatkan mutu pertanyaan essay sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan oleh para evaluator. Kedua hal tersebut yaitu (1) bagaimana mengkonstruksi pertanyaan essay yang mengukur perilaku yang direncencanakan, dan (2) bagaimana menskor jawaban yang diperoleh dari siswa.berikut adalah cara-cara dalam menyusun tes essay yang dimaksud.
1.    Para guru hendaknya memfokuskan pertanyaan essay pada materi pembelajaran yang tidak dapat diungkap dengan bentuk tes lain misalnya tes objektif. Ada beberapa faktor penting dalam kegiatan pembelajaran yang hanya bisa diungkap oleh tes essay, antara lain: pembelajaran yang kompleks, organisasi materi, integrasi penyusunan jawaban, dan ekspresi penuangan ide dari pemikiran siswa ke dalam bentuk jawaban soal. Hal ini menjadikan tes essay tetap menjadi pilihan para guru atau para evaluator.
2.    Para guru hendaknya memformulasikan item pertanyaan yang mengungkap perilaku spesifik yang diperoleh dari pengalaman hasil belajar. Tes yang direncanakan oleh guru, baik tes objektif maupun tes essay perlu tetap mengukur penilaian tujuan instruksional. Pertanyaan yang tidak mengarah pada tujuan instruksional sebaiknya dikesampingkan lebih dahulu.
3.    Item-item pertanyaan tes essay sebaiknya jelas dan tidak menimbulkan kebingungan (tidak mengandung makna ambigu) sehingga para siswa dapat menjawab dengan tidak ragu-ragu. Menggunakan kata-kata yang spesifik, seperti terangkan, bandingkan, buktikan, nyatakan dalam kesimpulan, gunakan dan sebagainya.
4.    Sertakan petunjuk waktu pengerjaan untuk setiap pertanyaan, agar para siswa dapat memperhitungkan kecepatan berpikir, menulis dan menuangkan ide sesuai dengan waktu yang disediakan. Pertimbangan waktu tersebut hendaknya didasarkan pada tingkat kesulitan setiap pertanyaan.
5.    Ketika mengkonstruksi sejumlah pertanyaan essay, para guru hendaknya menghindari menggunakan pertanyaan pilihan. Pertanyaan pilihan biasanya terletak pada kalimat instruksi pengerjaan pada awal tes, misalnya “pilih empat soal dari lima pertanyaan yang tersedia”. Penggunaan pertanyaan pilihan dimungkinkan mempengaruhi reliabilitas tes essay yang direncanakan.












BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Assesmen bentuk pilihan yang terdiri atas 4 tipe, yaitu pilihan berganda, benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat singkat sering disebut tes objektif. Hal tersebut didasari bagaimana cara penilaian atau peskoran soal bentuk ini. Jawaban adalah benar atau salah tidak adapertimbangan alin. Format soal pilihan ini berfungsi untuk mengakses penguasaan siswa terhadap isi pengetahuan, penguasaan beberapa pengetahuan yang berperan dalam ketrampilan dan perkembangbiakan produk yang berperan dalam ketrampilan dan perkembangan produk yang rumit, dan menunjukkan kondisi afektif tertentu. 
Bentuk soal pilihan ini mempunyai kekurangan dan kelebiahan. Kekurangan ini dapat diatasi atau paling tidak dikurangi dengan cara membuat soal bentuk pilihan yang berkualitas tinggi.  Penyusunan dan pengembangan soal meliputi tiga hal, yaitu: persiapan rencana uji, memilih unsur-unsur yang akan diuji, daan menyusun soal dari proposisi.  Soal-soal yang sudah disusun kemudian ditinjau ualang oleh para ahli dan diuji coba. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk memperoleh hal-hal antara lain: tingkat kesukaran, daya pembeda, distraktor, validitas, dan reabilitas.
Tes essay adalah salah satu bentuk tes tertulis, yang susunannya terdiri atas item-item pertanyaan yang masing-masing mengandung permasalahan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan berpikir siswa.
Kelebihan tes essay diantaranya : (a) mengukur proses mental para siswa dalam menuangkan ide-ide ke dalam jawaban, (b) mengukur kemampuan siswa dalam menjawab melalui kata dan bahasa mereka sendiri, (c) mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara aktif, (d) mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat mereka sendiri, (e) mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan mendalami suatu permasalahan atas dasar pengetahuan yang diajarkan di dalam kelas, (f) kebebasan respon yang diberikan oleh para siswa.
Jenis-jenis pertanyaan dalam tes essay meliputi: (a) pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbatas (retricted-response questions) yang berguna dalam mengukur hasil pembelajaran pada tingkat pemahaman, aplikasi, dan analisis, dan (b) pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbuka (extended-renponse questions) yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran pada tingkat sintesis dan evaluasi. Pertanyaan ini memberikan kebebasan kepada siswa yang hampir tak terbatas untuk menentukan bentuk dan ruang lingkup jawaban mereka.
Aturan-aturan mengkonstruksi pertanyaan dalam tes essay yaitu: (a) gunakan pertanyaan essay sebagai alat ukur hasil belajar yang kompleks, (b) hubungkan pertanyaan-pertanyaan langsung yang berhubungan dengan hasil belajar yang diukur, (c) rumuskan pertanyaan yang menyajikan tugas yang jelas untuk dilakukan, (d) hindari penggunaan pertanyaan pilihan kecuali pertanyaan hasil belajar yang memerlukan itu, dan (e) sediakan waktu yang cukup untuk menjawab dan memberikan batas waktu pada setiap pertanyaan.
 














DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Brown, Frederick G. Measuring Classroom Achtievement, In Net Investigations Home Page
Purwanto, Ngalim. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara
Muhammadyanto.http://muhammadyanto19.blogspot.com/2011/03/elected-respons.html. diakses 28 february 2012
Edi Hendimulya. http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/tes-prestasi-hasil-belajar.html. diakses 28 february 2012
Widia.http://www.learningandteaching.info/teaching/assessment_essays.htm. diakses 28 february 2012

1 komentar:

  1. If you're attempting to lose kilograms then you certainly have to start using this totally brand new custom keto meal plan.

    To create this keto diet service, licenced nutritionists, fitness trainers, and professional chefs united to develop keto meal plans that are efficient, suitable, economically-efficient, and delightful.

    Since their grand opening in 2019, hundreds of individuals have already transformed their body and health with the benefits a proper keto meal plan can offer.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover eight scientifically-certified ones given by the keto meal plan.

    BalasHapus