SUBCLLAS ARESIIDAE DAN COMMELINIIDAE
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Taksonomi
Phanerogamae
Dosen: Asep Mulyani, M.Pd
Oleh
:
Nama
: Fitriyana
NIM : 1410160014
Kelas
:
IPA- Biologi A
Kelompok
: 2 (Dua)
Asisten
: Zaenal Mustopa
Eva Purnama sari
LABORATORIUM
BIOLOGI
JURUSAN
BIOLOGI - FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
ARECIIDAE DAN COMMELINIIDAE
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1.
Untuk mengenal, mengamati dan memahami ciri-ciri tumbuhan Liliopsida anak
kelas Areciidae dan Commeliniidae .
2.
Untuk mengklasifikasi masing-masing spesimen berdasarkan
karakteristiknya.
B. LANDASAN TEORI
Subkelas
Areciidae merupakan Liliopsida yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang
herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang
roset akar maupun roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam
perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya
berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan anatara kaliks dan korolla. Subkelas
ini terdiri atas 4 ordo, 5 familia dan kurang lebih 5.600 species (Conqruist,
1981 : 1077). Keempat ordo anggota subkelas Areciidae yaitu, Arecales,
Cycanthales, Pandanales dan Arales. Untuk ordo yang akan dibahas pada praktikum
ini akan diurutkan tingkat kemajuan dan keprimitifannya sesuai dengan kajian
literatur yaitu ordo Arecales yang diwakili oleh familia Arecaeae, ordo Arales
diwakili oleh familia Araceae.
Subkelas
Commenilidae pada umumnya berupa herba, sangat jarang yang berkayu, daun dengan
pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar, bunga dengan
bagian-bagian kelipatan tiga, pada beberapa familia perhiasan bunga dapat
dibedakan antara kaliks dengan korolla akan tetapi pada beberapa familia
perhiasan bunga sangat tereduksi dan tidak kelipan 3, stamen pada umumnya 3 atau
6 jarang 1, 2 atau banyak. Subkelas Commelinidae terdiri atas 7 ordo, 16
familia dan kurang lebih 15.000 species ( Conqruist, 1981 : 101 ). Lebih
setengah dari species-species tersebut merupakan anggota familia Poaceae.
Ketujuh ordo tersebut antara lain yaitu: Commelinidales, Eriocaulales ,
Restionales, Juncales, Cyperales, Hydatellales dan Typhales.
C. ALAT DAN BAHAN
o Lupo Alat tuliso Rumput teki (Cyperus rotundus)o Padi (Oryza sativa)o Kelapa (Cocos nucifera)o Genjer (Limnocharis flava)o Pandan (Pandanus amaryllifolius)o Kuping gajah (Anturium crystallinum)
D. PROSEDUR KERJA
1. Mengambil spesimen tumbuhan yang
berasal dari salah satu familia, kemudian mengamatinya karakteristik
masing-masing tumbuhan.
2. Diperhatikan bagian batangnya, serta
pola percabangan dari tumbuhan yang dibawa.
3. Diperhatikan bagian daunnya, yang
mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan duduk daun.
4. Diperhatikan bagian bunga dari
masing-masing tumbuhan tersebut.
5. Digambar dan
mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya, serta
menyebutkan bagian-bagiannya.
E. HASIL PENGAMATAN
F.
PEMBAHASAN
Subkelas Areciidae merupakan Liliopsida
yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk
daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang,
bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh
spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan
anatara kaliks dan korolla. Subkelas ini terdiri atas 4 ordo, yaitu, Arecales,
Cycanthales, Pandanales dan Arales (Conqruist, 1981 : 1077). Sedangkan subkelas
Commenilidae pada umumnya berupa herba, sangat jarang yang berkayu, daun dengan
pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar , bunga dengan
bagian-bagian kelipatan tiga. Beberapa familia 7 ordo, yaitu: Commelinidales,
Eriocaulales , Restionales, Juncales, Cyperales, Hydatellales dan Typhales
(Conqruist, 1981 : 101).
Spesimen yang akan dibahas pada
praktikum ini yaitu dari subkelas Areciidae diantaranya ordo Arecales yang
diwakili oleh familia Arecaeae yaitu Cocos nucifera (Kelapa),
ordo Arales diwakili oleh familia Araceae yaitu Anturium crystallinum
(Kuping gajah), dan Pandanales diwakili oleh familia Pandanaceae yaitu Pandanus
amaryllifolius (Pandan), dan ordo Alismatales
diwakili familia Alismataceae yaitu Limnocharis flava (Genjer) . Sedangkan dari
subkelasa Commelinidae ordo Cyperales yang diwakili oleh familia Poaceae yaitu Oryza sativa (Padi) dan familia Cyperaceae yaitu Cyperus rotundus (Rumput teki). Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan:
Pengamatan pertama yaitu Pandanus
ammaryllifolis (pandan), merupakan tanaman yang termasuk kedalam subkelas
Areciidae, dan familinya Pandanaceae. Karakteristik famili Pandanaceae yaitu
berupa semak, perdu, atau pohon dengan batang yang besar dan tumbuh tegak,
bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat. Pada pangkal
batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang
lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya. Daun sempit, panjang, bangun pita
dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri-duri kadang-kadang juga pada sisi
punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral yang biasanya ada 3. Bunga
berkelamin tunggal, telanjang, tersusun sebagai bunga yang bersifat majemuk,
terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang besar. Buahnya
buah batu atau menyerupai buah buni, terkumpul menjadi buah ganda, dan bijinya
kecil, mempunyai endosperm berdaging dan lembaga yang kecil. (Gembong Tjitrosoepomo.
Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
2010. Hal: 468)
Klasifikasi
Kerajaan
|
|
Divisio
|
|
Kelas
|
|
Sub Kelas
|
Areciidae
|
Ordo
|
|
Familia
|
|
Genus
|
Pandanus
|
Spesies
|
Pandanus amaryllifolius
|
Morfologi
Pandanus amaryllifolius (pandan) termasuk kedalam tanaman herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak
tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad
Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan simpodial, yaitu
jika batang pokok sukar ditentukaan, karena dalam perkembangan selanjutnya
mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya kalah besar jika dibandingkan dengan
pertumbuhan cabangnya (Gembong Tjitrosoepomo: 2010. Morfologi Tumbuhan. Hal: 86). Dan bentuk segi/ penampang bulat.
Daun Pandanus
amaryllifolius (pandan) bersifat
tunggal, yaitu pada tangkai daunnya hanya
terdapat satu helaian daun saja atau pada satu aksisnya (tangkai daunya) hanya
mendukung satu helaian daun. Kuncup pada umunya terletak diketiak tangkai daun
(Hartanto Nugroho: 2010). Filotaksisnya ekuitan dengan penampangnya, yaitu daun
yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya (Undang Ahmad Dasuki. 1992.
Hal: 20). Bentuk daun pita (lenearis),
lebar: panjang = 1 : lebih dari 10. Tepi
daun rata (integer). Pertulangan daunnya sejajar (rectinerve),
biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau pita yang mempunyai satu
tulang di tengah yang besar. Sedangkan tulang-tulang yang lainnya jelas kecil
dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh
sebab itu disebut bertulang
sejajar (Gembong Tjitrosoepomo. 2010. Morfologi
Tumbuhan. Hal: 40). Ujung daun runcing
(acutus), yaitu jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit
menuju keatas dan permukaanya pada puncak daun membentuk suatu sudut lanjip
(<900). Dan pangkal daun trunkatus.

Manfaat
Daun pandan
merupakan salah satu tanaman yang mengeluarkan aroma yang wangi. Daun ini
banyak sekali kegunaannya bagi kehidupan manusia khususnya ibu-ibu rumah
tangga, digunakan sebagai pewarna dan pengharum tambahan alami pada makanan sumber warna hijau bagi makanan (selain daun suji),
sebagai komponen hiasan penyajian makanan. Daun pandan bisa dijadikan
sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai penyakit, seperti rematik dan
pegal linu, rambut rontok, dan juga sebagai bagian
dalam rangkaian bunga di pesta perkawinan (dironce) untuk mengharumkan ruangan.
Pengamatan kedua yaitu Cyperus
Rotundus (Rumput teki), merupakan tanaman suku teki-tekian atau Cyperaceae. Karakteristik dari famili ini yaitu berupa herba atau terna
perennial, yang berhabitat lembab, berpaya-paya atau air, jarang berupa terna
annual, dan seringkali berumpun. Dalam
tanah terdapat rimpang yang merayap seperti umbi dengan geragi yang merupakan alat
perkembangbiakan vegetatif. Batang segitiga, tidak berongga, dibawah rangkaian
bunga biasanya tidak bercabang. Daun pita bertulang sejajar dengan upih yang
tertutup tanpa atau jarang mempunyai lidah. Bunga kecil, tidak menarik, banci
atau berkelamin tunggal dan berumah 1, tersusun dalam bulir-bulir dengan bunga
yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung. Bunga majemuk dan memiliki
biji dengan lembaga kecil serta endosperm bertepunga yang banyak. (Gembong Tjitrosoepomo.
Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
2010. Hal: 438)
Klasifikasi
Kerajaan
|
Plantae
|
|
Divisi
|
||
Kelas
|
||
Sub Kelas
|
Commeliniidae
|
|
Ordo
|
||
Famili
|
Cyperaceae
|
|
Genus
|
Cyperus
|
|
Spesies
|
Cyperus Rotundus
|

Morfologi
Cyperus
Rotundus (rumput teki) memiliki
batang yang berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak
berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki. 1992.
Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu
merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga
terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek,
perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau
rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu segi tiga dan tidak berongga. (Undang
Ahmad Dasuki. 1992)
Cyperus Rotundus (rumput
teki) memiliki daun yang tunggal, seperti pada
Pandanus ammaryllifolis, yaitu
terdiri dari satu helai daun tanpa adanya daun persendian (artikulus) pada
dasar. Adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan pada tangkai daun di
mana daun dipecah (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya
dekusatus, yaitu salah satu macam quadristikha, bentuk daun pita (lenearis), pertulangan sama seperti Pandanus
ammaryllifolis yaitu sejajar (rectinerve), ujung daun runcing (acutus),
dan pangkal daun membulat (rotandus), karena ditinjau dari bentuk
pangkal dauunya yang berupa pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang
batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya, yang dalam hal ini
tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh batanganya (Gembong Tjitrosoepomo.
Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 35).
Cyperus
Rotundus (rumput teki) memiliki
bunga berkelamin 1 atau 2, tersusun dalam anak bulir, yang kemudian terkumpul
lagi menjadi beebeda-beda karangan bunga, dan bunga berdiri sendiri dalam
ketiak daun, tidak memiliki tenda bunga, benang sari sekitar 1-3, tangkai sari
bebas, kepala sari beruang 2, bakal biji 1, dan tangkai putik 1, kebanyakan
bercabang 2-3. Distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).
Manfaat
Cyperus
Rotundus (rumput teki) mengandung bahan berkhasiat yang
dapat digunakan sebagai bahan obat
herbal. Adapun zat berkhasiat dalam rumput teki tersebut adalah:
Minyak Atsiri, Alkaloida, Glikosida, Flavonoida, minyak menguap sebanyak 0,3-1%
yang isinya bervariasi, tergantung daerah asal tumbuhnya. Tanaman ini digunakan
sebagai obat untuk memperlancar menstruasi , mengurangi rasa sakit pada waktu
haid, penyakit-penyakit kewanitaan, obat sakit perut, obat pencuci anti
keringat, dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk mengatasi penyakit mulut
(sebagai obat kumur), panas, dan disentri.
Pengamatan
ketiga yaitu Anthurium crystallinum Lindl
(Kuping Gajah). Anthurium crystallinum (Kuping gajah) termasuk kedalam sub kelas
Arecidae dan familianya
Araceae, yaitu familia yang habitusnya berupa terna dengan getah yang cair atau
seperti susu, pahit. Dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti
umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang berkayu, daun biasanya tidak
banyak, kebanyakan tersusun sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau
bersilang dalam 2 baris, helaian bangun jantung atau perisai sering tombak atau
anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun yang
seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun
sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap,
bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang
berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan
terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga
yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan
membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan
bunga, benang sari 2-4-8. Buahnya buah buni, berisi 1-banyak biji, yang
mempunyai endosperm dengan lembaga ditengahnya atau tanpa endosperm dengan
lembaga yang bengkok (Gembong Tjitrosoepomo. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Hal:
461).
Klasifikasi
Kerajaan
|
Plantae
|
|
Divisi
|
||
Kelas
|
||
Sub Kelas
|
Areciidae
|
|
Ordo
|
||
Famili
|
||
Genus
|
Anthurium
|
|
Spesies
|
Anthurium
crystallinum
|

Morfologi
Anthurium
crystallinum (Kuping gajah) termasuk kedalam
tumbuhan berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau
sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992.
Hal: 4). Dengan percabangannya simpodial, yaitu jika batang pokok sukar
ditentukaan, karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan
pertumbuhannya kalah besar jika dibnadingkan dengan pertumbuhan cabangnya
(Gembong Tjitrosoepomo: 2010. Morfologi Tumbuhan. Hal: 86). Bentuk atau
penampang bulat.

Pengamatan keempat
yaitu Oryza sativa (padi) termasuk
kedalam subkelas Commeliniidae, dan familinya Poaceae, yang warganya berupa
terna annual atau perennial, kadan-kadang berupa semak atau pohon yang tinggi.
Batang dengan posisi bervariasi, ada yang tegak lurus, tumbuh serong keatas, berbaring atau merayap.
Bentuk batang kebanyakan seperti silinder panjang, berbuku-buku dan beruas,
ruas-ruas berongga, dan bersekat pada buku-bukunya. Daun kebanyakan pita,
panjang, bertulang sejajar, tersusun sebagai rozet akar atau berseling dalam 2
baris pada batang. Bunga umumnya banci, berkelamin tunggal, kecil, dan tidak
menarik. Buah biasanya buah padi (coryopsis) yaitu buah dengan 1 biji yang
bijinya berlekatan dengan kulit buah, jarang berupa buah buni atau buah kasar.
Biji dengan endosperm, lembaga terdapat pada sisi yang jauh dari sumbuh. Famili
ini terbesar bila dilihat dari jenis tumbuhan yang menjadi warganya (genus),
terbagi menjaid 400 genus yang meliputi lebih dari 4000 spesies. (Gembong Tjitrosoepomo.
Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
2010. Hal: 436)

Kerajaan
|
Plantae
|
|
Divisi
|
||
Kelas
|
||
Sub Kelas
|
Commeliniidaae
|
|
Ordo
|
||
Famili
|
||
Genus
|
Oryza
|
|
Spesies
|
Oryza
sativa
|
Morfologi
Oryza sativa (padi) berhabitus herba yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau
sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992.
Hal: 4). Dengan percabangan berupa monopodial karena kuncup terminal selalu
merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga
terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek,
perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau
rasemosa. Bentuk/ segi penampangnya bulat.


Manfaat
Pada dinding tiap butir Oryza
sativa (padi) terdapat suatu lapisan tipis yang sangat penting bagi tubuh
manusia dan binatang, yaitu selaput perak. Sel dari lapisan ini berisi bebrapa
zat putih telur yang mutlak dibutuhkan untuk
pertukaran zat (vitamin). Gabah dari padi bisa dijadikan makanan ternak, dan
jeraminya juga bisa dipergunakan untuk pabrik kertas. Padi yang sudah digiling
menjadi beras, kemudian dimasak menjadi nasi, bubur, dan sebagainya yang
merupakan makanan pokok bagi manusia, sumber energi.
Pengamatan kelima yaitu Cocos
nucifera (Kelapa). Kelapa merupakan tumbuhan
dari famili
aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga
(genus)
Cocos. Tumbuhan ini berupa
seka, pohon atau liana, dan tidak berduri. Batang tingginya sampai lebih dari
30 m dan diameter 40 cm, pada pangkal membesar, biasanya tidak bercabang. Daun
tunggal, bercangap, atau majemuk degan susunan tulang-tulangmenjari atau
menyirip, biasanya besar, panjangnya bisa mencapai beberapa meter, tersusun
sebagai rozet batang atau akar, dengan helai daun yang panjang. Bunga kecil,
banci, atau karena adanya reduksi salah asatu kelaminnya menjadi berkelamin
tunggal, berumah 1 atau 2. Bunga majemuk, dan jarang ditemukannya karangan
bunga yang terdapat pada ujung batang, biasanya diketiak-ketiak daun atau pada
batang dibagian bawah rozet daun. Hiasan bunga ganda berupa 3 daun kelopak yang
terpisah atau berlekatan, 3 daun mahkota yang bebas atau berlekatan. Buahnya
buni, atau buah batu, beruang 1-2, atau dengan daun-daun buah yang jelas
batas-batasnya. Bijinya dengan endosperm dan lembaga yang kecil. Famili ini
memiliki sekitar 200 genus yang keseluruhannya meliputi 4000 spesies. (Gembong Tjitrosoepomo.
Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
2010. Hal: 459)
Klasifikasi
Kerajaan
|
Plantae
|
Divisi
|
|
Kelas
|
|
Sub Kelas
|
Areciidae
|
Ordo
|
|
Famili
|
|
Genus
|
Cocos
|
Spesies
|
Cocos
nucifera
|
Morfologi
Cocos nucifera
(Kelapa) memiliki habitus pohon, yaitu tumbuhan berkayu dengan satu batang
utama. Dengan percabangan monopodial, karena kuncup terminal selalu merupakan
bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan. Bunga-bunga terdapat
pada struktur aksilaer yang khusus (Undang Ahmad Dasuki. 1992). Dan memiliki
bentuk batang bulat.
Daun Cocos nucifera
bersifat majemuk, karena terdiri dari dua atau lebih helai daun, tetapi
anak daun kadang-kadang hanya satu, yang ditunjukan dengan adanya persendian
pada dasar daun yang kadang-kadang sulit dibedakan dari daun tunggal (Undang
Ahmad Dasuki. 1992. Hal:16). Filotaksisnya
berselang-seling, bentuk daun pita, pertulangan sejajar seperti Cyperus Rotundus dan
Pandanus ammaryllifolis, dan Oryza
sativa. Tepi daun rata, dengan ujung daun yang meruncing,
dan pangkal daunnya rata berpelepah atau dekusatus.

Manfaaat


Pengamatan terakhir yaitu Limnocharis flava
(Genjer). Termasuk kedalam famili Alismataceae.
Family ini termasuk kedalam terna air, anual atau perenial. Daun dengan tangkai
panjang membentuk upih yang terbuka pada pangkalnya, helaian daun bunga bulat
telur membulat, bertulang melengkung, tersebar pada batang atau suatu rozet.
Bunga banci, aktinomorf, terpisah-pisah atau tersusun sebagai bunga payung.
Hiasan bunga jelas dapat dibedakan dalam
3 daun kelopak, dan 3 daun mahkota. Benang sari sekitar 8-9, bila banyak
yang dipinggir biasanya mandul. Buahnya keras dengan 1 biji, biji tanpa
endosperm, lembaga berbentuk tapal kuda (Gembong Tjitrosoepomo.
Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
2010. Hal: 391).
Klasifikasi
Kerajaan
|
Plantae
|
|
Divisi
|
||
Kelas
|
||
Sub Kelas
|
Arecidae
|
|
Ordo
|
||
Famili
|
||
Genus
|
||
Spesies
|
Limnocharis flava
|

Limnocharis
flava
(genjer) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang
lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang
Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan monopodial, percabangan
monopodial biasanya ditandai dengan kuncup terminal yang selalu merupakan
bagian vegetatif dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat
pada struktur aksiler yang khusus, disebut juga perbungaan dengan tipe
percabangan rasemosa (Undang Ahmad Dasuki: 1992.
Hal:14).
Segi penampang tumbuhan ini adalah bulat.
Limnocharis
flava
(genjer) memiliki daun majemuk, karena
terdiri dari dua atau lebih helai daun, tetapi anak daun kadang-kadang hanya
satu, yang ditunjukan dengan adanya persendian pada dasar daun yang
kadang-kadang sulit dibedakan dari daun tunggal (Undang
Ahmad Dasuki. 1992. Hal:16). Filotaksisnya ekuitan dengan
penampangnya, bentuk daun bulat telur, pertulangan melengkung, yaitu sejumlah
tulang cabang melengkun, seperti susunan jari, muncul dari satu titik (ujung
tangkai daun) (Hartanto Nugroho. 2010. Hal: 28), dan tepi
daun rata (integer), apabila tidak dijumpai sinus dan anulus. Ujung daun (apex) berbentuk tumpul (abtusus), yaitu
apabila sudut yang dibentuk oleh kedua sisi helai daun tumpul (>900),
dijumpai pada helaian pada bentuk bulat btelur dan jorong (Hartanto Nugroho:
2010. Hal: 26), dan pangkal daun (basis)
berbentuk membulat.

G.
KESIMPULAN
-
Pandanus ammaryllifolis (pandan), merupakan tanaman yang termasuk kedalam subkelas Areciidae,
dan familinya Pandanaceae. Pandanus amaryllifolius (pandan) termasuk
kedalam tanaman herba, berdaun tunggal, ciri khas familinya yaitu bentuk daun pita (lenearis) dan memiliki buah dengan bentuk membulat disebut buah batu atau menyerupai buah buni.
-
Cyperus Rotundus
(Rumput teki), merupakan tanaman suku teki-tekian atau Cyperaceae. Memiliki batang yang
berhabitus
herba, ciri khas familinya yaitu bentuk/ segi
penampang segi tiga dan tidak berongga, daun yang tunggal, bentuk daun pita (lenearis), pertulangan sejajar (rectinerve).
-
Anthurium
crystallinum (Kuping gajah) termasuk kedalam
sub kelas Arecidae dan familianya Araceae, berhabitus
herba, daun tunggal, pertulangan menjari (palminerve),
ujung daun acuminate dan ciri khas dari familinya
yaitu pangkal daun berbentuk jantung (cordatus)
yaitu apabila pangkal daun bertoreh, dan memiliki bunga kecil, dalam jumlah yang besar
tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang.
-
Oryza sativa
(padi) termasuk kedalam subkelas Commeliniidae, dan familinya Poaceae. Tanaman berhabitus herba, daun majemuk, dan ciri khas familinya yaitu bentuk daunnya pita, dan pertulangan daun sejajar,
dan bentuk batangnya silinder panjang,
berbuku-buku dan beruas, ruas-ruas berongga, dan bersekat pada buku-bukunya,
bunga berkelamin tunggal, dan buah biasanya buah padi (coryopsis).
-
Cocos nucifera
(kelapa) merupakan tumbuhan dari famili aren-arenan atau Arecaceae.
Memiliki habitus pohon, memiliki daun dan bunga yang majemuk. Ciri khas
amilinya yaitu batangnya tinggi, pangkal membesar, biasanya tidak
bercabang, dengan helai daun yang panjang, dan bunganya kecil.
-
Limnocharis flava
(Genjer) termasuk kedalam famili Alismataceae,
berhabitus herba, daun majemuk, dan bunga tunggal. Ciri khas familinya yaitu
helaian bertulang melengkung, aktinomorf, dan buahnya keras dengan 1 biji tanpa
endosperm.
DAFTAR
PUSTAKA
Dasuki, undang Ahmad. 1992. Penuntun
Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Ilmu Hayati
Dasuki, UA. 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat
Antar Universitas. Bidang
Ilmu Hayati. Institut Teknologi
Bandung
Nugroho, hartanto, dkk. 2010. Struktur dan Perkemebangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan
(Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Van Stenenis, C.G.G.J. 1987. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita
http://dnabio71arecidae.blogspot.com/2009/07/liliopsida-subkelas-arecidae.html
(diakses 29 april 2012)
http://dnabio71liliopsida.blogspot.com/2009/07/liliopsida-subkelas
commelinidae.html (diakses
28 April 2012)
Your Affiliate Money Making Machine is waiting -
BalasHapusPlus, making money online using it is as easy as 1--2--3!
Here is how it works...
STEP 1. Choose affiliate products you want to push
STEP 2. Add some push button traffic (this ONLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the affiliate products system grow your list and sell your affiliate products for you!
Do you want to start making money???
Get the full details here