Senin, 09 September 2013

MAKALAH ZINGIBERIDAE

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tumbuhan monokotil mencangkup sekitar 22 % dari seluruh angiospermae yang meliputi tumbuhan talus, lili, rimpang, anggrek, iris, palm, dan rumputan. Kelompok ini disatukan oleh karakter morfologi maupn data molekular. Pada umumnya tumbuhan ini dicirikan oleh: Embrio monokot mempunyai kepingbiji  (kotiledon) hanya 1, plumula juga 1, pada batang mempunyai ikatan pembuluh tersebar, tidak ada pertumbuhan sekunder, pertulangan daun sejajar, menyirip (arecidae), dan menjari (zingiberidae), pada pangkal daun terdapat pelepah (upih), bunga kelipatan tiga, akar serabut, kadang terdapat akar adventif sbg penguat batang.   
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang 1. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kuranmg lebih mempunyai jumlah spesies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu: Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.   
B.    Rumusan masalah
1.    Apa saja ordo dari Zingeberidae ?
2.    Apa saja family dari ordo Bromeliales ?
3.    Apa saja contoh spesies dari family Bromeliaceae ?
4.    Apa saja family dari ordo Zingeberales ?
5.    Bagaimana ciri dari masing masing family dari ordo Bromeliales dan dari ordo Zingeberales ?
6.    Apa sajakah manfaat dari ordo ordo Bromeliales dan dari ordo Zingeberales ?




C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui Subkelas dari Zingeberidae
2.    Untuk mengetahui family dari ordo Bromeliales
3.    Untuk mengetahui contoh spesies dari family Bromeliaceae
4.    Untuk mengetahui family dari ordo Zingeberales
5.    Untuk mengetahui ciri dari masing masing family dari ordo Bromeliales dan dari ordo Zingeberales
6.    Untuk mengetahui manfaat dari ordo ordo Bromeliales dan dari ordo Zingeberales












BAB II
PEMBAHASAN
A.    Subkelas Zingiberidae
    Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).
    Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebih mempunyai jumlah spesies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
    Zingiberidae menyerupai Liliidae (dan berbeda dari Commelinidae) pada umumnya memiliki nectaries septum dan biasanya memiliki kapal terbatas pada akar. Mereka menyerupai Commelinidae (dan berbeda dari sebagian besar Liliidae) dalam memiliki sepal dan kelopak baik dibedakan dalam warna dan tekstur dan memiliki perbungaan bracted. Sebuah paralel karakteristik menyirip- venasi terlihat pada 8 familinya. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2010).
B.    Ordo Bromeliales
Bromeliales adalah nama botani urutan tanaman berbunga. Ini  telah diakui oleh beberapa sistem taksonomi tanaman, ordo bromeliales hanya memiliki satu family yaitu family Bromeliacea. (SUDARNADI, H. 1996).
1.    Bromeliaceae
Bromeliaceae (yang bromeliad) adalah keluarga dari tanaman berbunga monokotil sekitar 3.170 spesies asli terutama ke Amerika tropis, dengan beberapa spesies ditemukan di daerah subtropis Amerika dan satu di Afrika barat tropis. Bromeliad mampu banyak menyimpan air dalam sebuah struktur yang dibentuk oleh basis erat yag tumpang tindih pada daun mereka.. (Campbell, dkk. 2003).
Contoh spesies dari family Bromeliaceae yaitu nanas  yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Memiliki nama daerah danas (Sunda) dan neneh (Sumatera). Dalam bahasa Inggris disebut pineapple dan orang-orang Spanyol menyebutnya pina. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di domestikasi disana sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropic.
Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. erectifolius, dan A. ananassoides.
Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu :
1.    Cayene yaitu daun halus, tidak berduri, buah besar
2.    Queen yaitu daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut
3.    Spanyol/Spanish yaitu daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar, dan
4.    Abacaxi yaitu daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida.
Varietas cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/cultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang. (Campbell, dkk. 2003)
Klasifikasi
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo        : Bromeliales
Famili        : Bromeliaceae
Genus        : Ananas
Spesies        : Ananas comosus
Ciri-ciri family Bromiliaceae yaitu :
1.    Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.
2.    Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap ’sisik’ pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung — bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk menjadi satu ‘buah’ besar.
3.    Nanas merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang tahun. Herba tahunan atau dua tahunan, tinggi 50-150 cm, terdapat tunas merayap pada bagian pangkalnya. Daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah. Helaian daun bentuk pedang, tebal, liat, panjang 80-120 cm, lebar 2-6 cm, ujung lancip menyerupai duri, tepi berduri tempel yang membengkok ke atas, sisi bawah bersisik putih, berwarna hijau atau hijau kemerahan.
4.    Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang. Buahnya buah buni majemuk, bulat panjang, berdaging, berwarna hijau, jika masak warnanya menjadi kuning. Buah nenas rasanya enak, asam sampai manis. Bijinya kecil, seringkali tidak jadi. Tanaman buah nanas dapat diperbanyak dengan mahkota, tunas batang, stek atau tunas ketiak daunnya. (Ahmad Dasuki, Undang. 1992).
Anatomi dari family Bromeliales






Beberapa spesies nanas yang ada di seluruh dunia yaitu :
                       
   
.


      Ananas Fritzmuelleri        Ananas ananassoides
Manfaat dari family Bromeliales yaitu sebagai berikut:
Bagian utama yang bernilai ekonomi penting dari tanaman nanas adalah buahnya. Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Rasa buah nanas manis sampai agak masam segar, sehingga disukai masyarakat luas. Disamping itu, buah nanas mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap. Buah nanas mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Enzim ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga Berencana. Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah. Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah nanas. Kulit buah nanas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk pakan ternak. (Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat. Antar Universitas Pangan dan Gizi).




C.    Ordo Zingiberales
Zingiberales biasanya habitusnya herbal raksasa dengan daun dan bunga petiolate monosymmetric seringkali cukup besar dan agak rumit. Anggota kelompok ini sebagian besar terdapat pada daerah tropis.     Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae,     Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
1.    Musaceae
Suku pisang-pisangan atau Musaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales. Karakteristik Musaceae merupakan tumbuhan herbal besar, disesebut juga batang semu, dengan daun yang lebar, bangun jorong dan memangjang, ibu tulang tebal, beralur disisi atasnya, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Musaseae memiliki bentuk bunga monosymmetric yaitu memiliki lima tepal yang muncul bersamaan, bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf, tersusun dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak berbentuk tabung, memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbibir 2, benang sari 5 dengan 1 tereduksi, tangkai sarai berbentuk benang, kepala sari berlekuk. Buahnya berdaging, tidak membuka, dan biji berkulit keras. (Ahmad Dasuki, Undang. 1992).
Contoh spesies Musaceae adalah Musa sp (Pisang). Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae.

Klasifikasi
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberiales
Famili        : Musaceae
Genus        : Musa
Spesies        : Musa sp
Pisang merupakan tanaman yang berhabitus herba dengan periodesitas annual, tapak dara mempunyai sistem perakaran yang serabut. Batangnya memiliki percabangan yang monopodial dan arah tumbuh batangnya adalah tegak lurus. Bentuk dari batangnya berbentuk bulat silinder berbuku-buku dengan permukaan yang kasar dan berbuku-buku yang biasanya batang pada pisang terletak di dalam tanah, sedangkan yang muncul dipermukaan bukanlah batang pisang melainkan kumpulan dari pelepah-pelepah pisang. Tata letak daun dari pisang ialah berseling dan daunnya memiliki bagian yang lengkap yaitu terdiri atas helaian, upih dan tangkai daun. Bentuk daunnya jorong dengan pangkal daun dan ujung daun yang sama-sama runcing dan tepi daunnya rata. Pertulangan daunnya menyirip dengan warna daun yang hijau. Bunganya lengkap, dan mempunyai buah yang tunggal. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009). Jenis pisang dibagi menjadi tiga:
-    Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu: M. paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, dan mas.
           




 Pisang ambon   




Pisang raja
-    Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.
-    Pisang berbiji, yaitu pisang yang dimanfaatkan daunnya, misalnya pisang batu dan klutuk, dan pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila. Musa balbisiana (Pisang Klutuk).



Kandungan Gizi
Kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang cukup tinggi.  Nilai gizi yang terdapat tiap 100 g buah pisang adalah kalori sebesar 79 kal, protein 1.2 g, lemak 0.2 g, kalsium 8.0 g, besi 0.5 mg, vitamin A 1.0 mg, vitamin C 10 mg dan vitamin B 0.08 mg.
Manfaat Tanaman   
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumputtidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).
Beberapa khasiat tanaman pisang untuk pengobatandiantaranya yaitu:
-    Anemia
Pisang mengandung zat besi yang cukup tinggi sehingga dapat memicu tubuh memproduksi hemoglobin lebih tinggi, Tekanan Darah, dankhasiat tanaman pisang untuk pengobatan.
-    Tekanan Darah
Pisang sebagai buah-buahan khas tropik yang mengandung potasium tinggi sehingga sangat cocok bagi orang dengan tekanan darah tinggi yang harus melakukan diet rendah garam namun tetap membutuhkan potasium.
-    Daya Nalar
-    Manfaat untuk ibu hamil
-    Pisang di sarankan untuk dikonsumsi ibu hamil karena mengandung asam folat,yang mudah diserap janin melalui rahim. Namun jangan terlalu berlebihan sebab 1 buah pisang mengandung kalori sekitar 85-100 kalori.
-    Baik Bagi Pecandu Rokok, dan lain-lain.


2.    Heliconiaceae
Heliconiaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales.
Rimpang dengan lapisan endodermoid, tubuh dihias dan palung berbentuk, stomata polycytic, tangkai daun panjang, bunga miring monosymmetric, bawah daun-lateral T ± bebas, basally adnate untuk T, benang sari berlawanan staminodial T, ± berkerudung; amoeboid tapetum, non-syncytical; serbuk sari fungsional monoaperturate; 1/carpel bakal biji, basal, apotropous, bistomal mikropil; buah schizocarp berdaging atau buah berbiji, endocarp berkembang dengan baik, operkulum berasal dari funicle, testa dan tegmen tipis (tidak dibedakan), kromosom 1,4-4,5 m panjang; 0 koleoptil, tetapi selubung lobed, kerah tegak lurus kotiledon. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).
Heliconiaceae adalah habitus herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan besar, bracts berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid; buah berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras tunggal per loculus. Contoh: Pisang hias

Klasifikasi
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberiales
Famili        : Heliconiaceae
Genus        : Heliconia
Spesies        : Heliconia colinsiana
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.
3.    Strelitziaceae
Strelitziaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales.
 Karakteristik famili ini merupakan habitus berupa Pohon yang mempunyai bentuk yang unik seperti kipas, sehingga di Indonesia sering disebut dengan Pisang Kipas. Batang utama pohon ini mulai tinggi 30 cm hingga dapat mencapai 1 meter lebih. Dan untuk cabang dari pohon ini bisa mencapai 7 meter. Pohon ini membutuhkan sinar Matahari yang banyak (ini dikhususkan untuk pohon yang sudah besar). Pemupukan pohon yang baik sangat direspon oleh pohon ini khususnya dalam merespon nitrogen selama pertumbuhan. Serta jangan lupa memberi air untuk pohon ini secukupnya (sedang). Serta termasuk pertumbuhan dengan percabangan monopodial, phenylphenalenones, akar dengan pembuluh luas tersebar dan untai floem di empulur itu, batang dengan pembuluh, tangkai daun dengan busur beberapa saluran udara, polycytic stomata, (pembelahan sel tetangga miring ); T yang berbeda atau tidak whorls, C basally yg dibawa lahir (2 yg muncul bersamaan lateral), anggota bawah daun lebih kecil (± cucullate), tapetum kelenjar, sel-sel ke 32-ploid, stigma panjang turbinate; bakal biji dengan bistomal mikropil, kapsul kayu, operkulum belum sempurna, tegmen hanya sebuah kutikula, (perisperm 0), n = (7, 9) 11 kromosom, dan akar utama berkembang dengan baik. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).       
Strelitziaceae memiliki perbungaan dengan keras, berbentuk perahu, bracts perbungaan hijau. Bunga-bunga khas memiliki lebih atau kurang kelopak yg muncul bersamaan abaxial lateral, dan kapsul kayu memiliki bibit dengan berwarna cerah, arils fimbriate. Contoh pisang kipas.

Klasifikasi
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Ordo        : Zingiberales
Famili        :Musaceae
Genus        : Revenala
Spesies        : Revenala madagascariensis Gmel.

Pisang Kipas
Manfaat dari pisang kipas, yaitu untuk hiasan pekarangan, karena bentuknya yang unik, sehingga menarik dan disukai oleh banyak orang, dan beberapa manyarakat mengatakan bahwa pisang kipas disebut juga Traveller palm disematkan karena kegunaan cabangnya yang dapat menampung air hujan dan dapat digunakan sebagai air minum untuk keadaan darurat.
4.    Lowiaceae
Karakteristiknya tubuh berbentuk kerucut, lapisan endodermoid dalam rimpang, penjaga sel aymmetrical (dengan tepian dalam dan luar tidak sama), urat silang di bagian abaxial dari lamina, perbungaan kompleks (diulang 1-bunga unit, percabangan dari bracts bawah bunga, bunga aksiler), bunga diadakan terbalik, K basally yg muncul bersamaan, bawah daun C besar, labellar, pasangan abaxial kecil, jaringan sekretori (viscidium) pada bawah daun sisi di pangkalan, lobus ± fimbriate, bakal biji dengan integumen luar 14-16 sel di seluruh, biji berbulu, kerah micropylar, testa vascularized, exotesta dan berikutnya dua lapisan mengalami lignifikasi, endotesta dari sclereids radial memanjang, perisperm sedikit, kromosom 4,3-6,6 m panjangnya. (Pratiwi. D. A. dkk. 2004).
Daun Lowiaceae tajam dan vena longitudinal yang tampaknya agak jauh (ada yang jauh lebih menonjol dari yang lain) dan sangat dikembangkan vena lintas yang lebih jelas pada abaxial dari permukaan bawah daun. Bunga-bunga diselenggarakan dengan sepal bawah daun median, rata-rata kelopak membentuk berkembang dengan baik labellum abaxial, dan kedua kelopak lateral kecil.
Contoh Orchidantha adalah genus tanaman berbunga, termasuk dalam famili Lowiaceae. Orchidantha berarti "Anggrek-bunga", sebagai salah satu kelopak pada bunga yang dimodifikasi, seperti bunga-bunga anggrek. Salah satu spesiesnya yaitu Orchidantha inouei, bunga ini memiliki bau yang khas, untuk menarik Onthophagus kecil kumbang kotoran sebagai penyerbuk.   
Klasifikasi
Kerajaan        :Planta   
division        :Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Subkelas        : Zingiberidae
Order        : Zingiberales   
Familia         : Lowiaceae   
Genus        : Orchidantha
Spesies         : Orchidantha sp







Gambar morfologi dan anatomi Orchidantha sp













Keterangan
Nomer 2-6 Orchidantha inouei dan pengunjung bunganya. Gambar. 2, 3 Bunga terletak tepat di atas tanah dan kuncup bunga (c). Sebuah bunga memiliki benang sari lima dan stigma tersembunyi di bawah dua kelopak lateral yang putih, dan labellum ungu dengan garis putih pusat. Kelopak lateral (a), tiga lobed stigma (b), dan benang sarinya (c) dan dengan labellum dipotong. Permukaan ventral stigma adalah mucilaginous dengan transparan sekresi. Bagian atas stigma ditutupi dengan serbuk sari. 5) Sebuah Onthophagus aurifex kumbang dengan menunjukkan serbuk sari putih bawah kelopak lateral, dimana ujung stigma terlihat.  6). Paragymnopleurus pauliani memasukkan kepalanya di bawah kelopak lateral.
Manfaat kumbang tinja yaitu untuk dapat memperbaiki kesuburan dan erasi tanah serta meningkatkan laju siklus nutrisi, kumbang tinja memiliki kemampuan untuk mensintesis senyawa anti mikroba, merupakan agen pengendali hayati yang sangat efektif dalam mengontrol populasi lalat.
5.    Cannaceae
Suku kana-kanaan atau Cannaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales.
Cannaceae termasuk tumbuhan herbal besar, perennial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih, lidah-lidah tidak terdapat. Bunga banci, zigomorf dengan daun-lama petiolate; bunga mereka yang besar, berumur pendek, dan asimetris dan memiliki gaya diratakan dan ovarium lebih rendah berduri lembut dan buah. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).
Chelidonic asam, resin aromatik +; lendir kanal di batang; penjaga sel dengan tepian dalam dan luar ± sama, (daun spiral), perbungaan bercabang, bunga berumur pendek, staminodes 1-4 (-5); sel tapetal 2-6 – nukleasi, mikrosporogenesis juga berturut-turut, tepi daun rata, serbuk sari diendapkan pada permukaan abaxial, stigma pada satu ujung, integumen luar ca 10 sel, kapsul kelenjar-muricate, pachychalazal benih, funicle berbulu, imbibisi tutup pada raphe, micropylar kerah/ operkulum 0, exotesta dan epidermis bentuk chalaza lapisan Malphigi, mesotesta sclereidal, endotesta 0; embrio panjang; n = 9, kromosom 2,1-3,4 m panjang, dan akar utama berkembang dengan baik.
Anggotanya ada yang menjadi tanaman hias populer, yaitu kana hias (Canna hybrida). Ada pula yang rimpangnya dimakan orang, yaitu ganyong (Canna edulis). Ganyong (Canna discolor L atau Canna edulis, suku kana-kanaan atau Cannaceae) adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi yang cukup populer namun kelestariannya semakin terancam karena tidak banyak orang yang menanam dan mengonsumsinya. Umbi ganyong mengandung pati, meskipun tidak sebanyak ubi jalar. (Rukmana Rahmat. 2000)
Klasifikasi 
Kerajaan:    Plantae

Divisi:    Magnoliophyta

Kelas:    Liliopsida

Ordo:    Zingiberales

Famili:    Cannaceae

Genus:    Canna

Spesies:    Canna discolor









Ganyong merupakan salah satu bahan pangan non beras yang bergizi cukup tinggi terutama kandungan kalsium, fosfor, dan karbohidrat. Kandungan gizi ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri dari kalori = 95,00 kal; protein = 1,00 g; lemak = 0,11 g; karbohidrat =22,60 g; kalsium = 21,00 g; fosfor = 70,00 g; zat besi =1,90 mg, vitamin B1 = 0,10 mg; vitamin C = 10,00 mg; air = 75,00 g; bagian yang dapat dimakan = 65,00% (Sumber: Direktorat Gizi Depkes RI, 1981).
Dalam ubi ganyong terdapat kandungan kalsium dan fosfor yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan kandungan kalsium dan fosfor yang terdapat pada ubi jalar, padi, jagung, kentang, sehingga ubi ganyong sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada balita. Fungsi utama adalah sebagai penyedia energi bagi aktivitas sel-sel tubuh.
6.    Marantaceae
Famili Marantaceae adalah Famili dari tanaman berbunga dikenal dengan tepung rimpang yang besar. Kadang-kadang disebut keluarga tanaman berdo’a karena pada malam hari daunya melipat, dan terlihat seperti sedang berdo’a. Marantaceae ditemukan di daerah tropis di dunia kecuali di Australia. Konsentrasi terbesar terdapat di America dani Afrika, dan beberapa di Asia. Famili Marantaceae terdiri dari 30 genus dengan sekitar 350 spesies berdasarkan Tanaman berbunga. (Rukmana Rahmat. 2000).





Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi         : Magnoliophyta
Kelas         : Liliopsida
Sub Kelas         : Commelinidae
Ordo         : Zingiberales
Famili         : Marantaceae
Genus         : Maranta
Spesies         : Maranta arundinacea
Ciri family Marantaceae yaitu Terna parenial, dalam tanah membentuk rimpang yang merayap, di atas tanah terdapat batang yang nyata atau tidak. Daun dalam dua baris, terdiri atas tiga bagian yang tampak yang jelas berupa helaian (lamina), tangkai (petiolus) dan upih yang terbuka (vagina), biasanya tampak seperti roset akar. Helaian bulat telur-memanjang atau jorong, betulang daun menyirip (pinatus) sering kali dengan sisi lurus dan sisi lain melengkung (brachidoromous). Tangkai bangun silinder, menebal pada batas dengan helaian, seringkali bersayap. Bunga banci, asimetrik, tersusun dalam bulir atau malai yang mempunyai daun pelindung dan terdapat pada ujung batang, ada kalanyabunga muncul dari rimpang. (Campbell, dkk. 2003).
Hiasan bunga biasanya dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota, masing-masing terdiri atas 3 daun kelopak yang bebas dan 3 daun mahkota yang tidak sama besar dan berlekatan, membentuk suatu buluh pada bagian bawahnya. 5, hanya 1 yang fertile, lainya mandul (steril) dan Benang sari 4 bersifat petaloid (seperti daun mahkota), dengan satu diantaranya 3, sering 2 dari ke-3berbentuk topi. Bakal buah tenggelam, beruang 1 ruangnya berisi bakal biji. Bakal biji tegak pada dasar ruang. Tangkai putik bengkok, sering melebar pada ujungnya. Buahnya buah kendaga yang pecah dengan membelah ruang atau buah yang berdaging. Biji dengan banyak endosperm, sering bersalut pada bagian pangkal, lembaga bengkok atau terlipat. (Soedibyo, BRA M., 1995).
Beberapa spesies dari family Marantaceae yaitu :





       Maranta leuconeura
Manfaat Garut terutama ditanam untuk umbinya, yang menghasilkan pati yang berkualitas tinggi, berukuran halus dan berharga mahal. Rimpang garut juga dapat dijadikan sumber karbohidrat alternatif untuk menggantikan tepung terigu. Rimpang segar mengandung air 69–72%, protein 1,0–2,2%, lemak 0,1%, pati 19,4–21,7%, serat 0,6–1,3% dan abu 1,3–1,4%. Tepung garut baik untuk dikonsumsi oleh orang yang lemah atau yang baru sembuh dari sakit, karena mudah dicerna oleh penderita masalah perut atau masalah usus. Tepung ini juga digunakan sebagai pengenyal berbagai macam makanan, bumbu, sup, gula-gula, masakan dan makanan pencuci mulut seperti puding dan es krim. Bubur dari rimpang yang masih segar digunakan sebagai obat oles luka dan luka bernanah; patinya dicampur dengan air atau susu digunakan untuk mengobati masalah-masalah perut (misalnya mengobati keracunan) dan diare. Seluruh bagian rimpang yang belum berserat dapat dimakan dengan cara dikukus atau dipanggang lebih dulu. Bubur yang dihasilkan dari rimpang dipakai dalam pabrik kertas, karton, bantal dan papan tembok, dan patinya sebagai bahan dasar bedak, lem dan sabun. Ampas sisa pembuatan tepung dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk. Daunnya digunakan sebagai pembungkus. Sementara itu, beberapa kultivar garut dengan daun yang berwarna menarik digemari pula sebagai tanaman hias.
7.    Zingiberaceae
     Zingiberaceae adalah tanaman terna parenial dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung minyak menguap hingga berbau aromatic. Batang diatas tanah seringkali hanya pendek dan mendukung bunga-bunga saja. Daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, tersusun dalam 2 baris, kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian berupa helaian, tangkai, dan upih. Helaian biasanya lebar dengan ibu tulang yang tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar, dan rapat satu dengan yang lain dengan arah serong keatas. Tangkai daun pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau tertutup. Bunga terpisah tersusun dalam bunga majemuk dan tunggal atau berganda, kebanyakan banci, zigomorf atau asimetrik. Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif. Benang sari 1 dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang-kadang bersifat seperti mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3. Tangkai putik diujung, tidak terbagi, bebeas. Memiliki bakal biji banyak, dan biji bulat atau berusuk, serta mempunyai salut biji, dan endosperma banyak. Family ini mempunyai sekitar 40 genus, dan 1400-an spesies, contohnya yaitu laos (Alpiana galangal), kunyit (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale Rosc), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Kencur (Kaempferia galanga). (Campbell, dkk. 2003).
Herbal rhizomatous biasanya besar dan sering aromatik dengan dua peringkat daun yang memiliki selubung terbuka, sebuah perbungaan yang sering bercabang, dan pedicellate, bunga monosymmetric dengan benang sari tunggal, gaya berjalan antara kedua bagian dari antera besar.
Klasifikasi
Divisi         : Magnoliophyta
Sub divisi         : Magnoliopsida
Kelas         : Liliopsida
Subkelas         : Zingiberidae
Ordo         : Zingiberales
Keluarga         : Zingiberaceae
Genus         : Curcuma
Spesies         : Curcuma xanthorrhiza ROXB
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), berwarna hijau atau coklat gelap. Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau gelap. Tiap batang mempunyai daun 2-9 helai dengan bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 31-84cm dan lebar 10-18cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43-80cm. Perbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9-23cm dan lebar 4-6cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8-13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25-2cm dan lebar 1cm.
Beberapa spesies Zingeberacea yaitu laos (Alpiana galangal), kunyit (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale Rosc), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Kencur (Kaempferia galanga L.). berikut gambar nya dari spesies Zingeberacea.

                       


Kunyit                  Kencur            Jahe
Manfaat dari family Zingeberaceae Di Indonesia sebagian besar di gunakan bahan masakan dan obat tradisional, pada spesies kunyit, Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau diguna sebagai salap untuk mengobati bengkak dan terkilir. Serta pada rimpang temulawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba.
8.    Costaceae
Costaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales, klad commelinids (core monocots).
Karakteristik batang  bercabang, benzoquinones, saponin steroid, selubung dengan 1 seri dari saluran udara bawah daun, tidak ada kanal di tangkai daun dan lamina, pembuluh darah bundel bawah daun, hipodermis berlapis 1, (rambut multiseluler), daun spiromonostichous, selubung tertutup, perbungaan spicate-berbentuk kepala, tidak bercabang, (bunga/ perbungaan aksila), bracts sering dengan nectaries abaxial, anggota abaxial dari luar staminodial, staminodes 5, yang muncul bersamaan, membentuk labellum, aperturate serbuk sari, stigma juga bilamellate, fimbriate, integumen luar sel di seluruh 5-6, endosperm tanpa pati, kotiledon seperti pisau, fotosintesis, kromosom 2,3-3,7 pM panjang. Costaceae dapat diakui bahkan vegetatif: mereka memiliki daun ligulate dengan selubung tertutup yang disusun dalam spiral tunggal sampai batang. Perbungaan mereka padat, spicate-berbentuk kepala, dan memiliki bracts besar, dan bunga monosymmetric mereka memiliki labellum besar dan benang sari tunggal, gaya berjalan antara kedua bagian dari antera besar, contoh dari family Costaceae yaitu Pacing tawar (Costus speciosus).



Klasifikasi
Divisi         : Magnoliophyta
Sub divisi         : Magnoliopsida
Kelas         : Liliopsida
Subkelas         : Zingiberidae
Ordo          : Zingeberales
Keluarga         : Costaceae
Genus         : Costus
Spesies         : Costus specious

  Pacing tawar merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi 0,5m - 3m dan menyukai tempat lembap dan teduh, terdapat sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Batangnya berwarna kuning kecoklatan, sebesar jari orang dewasa dan banyak mengandung air serta mudah dipatahkan, selaras dengan atang, daunnya berwarna hijau, tunggal, tangkainya pendek dan berhelai memanjang sampai bentuk lanset.
Manfaat Pacing tawar dapat diolah untuk mengobati bengkak pada sakit ginjal (Nephtiric edema), perut busung, infeksi saluran kemih (tractus urinarius) serta pengerutan hati (chirosis). Dari bijinya dapat diproduksi diosegnin dengan sistem amobil sehingga berguna untuk meningkatkan kualitas industri obat-obatan.

BAB III
KESIMPULAN
•    Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba, Daun pada umumnya berbentuk roset batang, Bunganya dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna, Bunga ada yang biseksual dan ada juga yang uniseksual.
•    Contoh spesies dari family bromeliaceae yaitu Buah nanas sebagaimana yang diperjualbelikan bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap ’sisik’ pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk menjadi satu ‘buah’ besar.
•    Ordo Zingiberiales terdiri dari 8 famili yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
•    Pada ordo Zingiberiales memiliki ciri semacam habitusnya herbal raksasa dengan daun dan bunga petiolate monosymmetric.
•    Manfaat dari ordo Bromeliales salah satu contohnya pada nanas yaitu Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Buah nanas mengandung enzim bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah nanas.
•    Manfaat dari ordo Zingiberiales contohnya pada tumbuhan rempah-repah dan pisang-pisangan yaitu bahan olahan makanan dan obat-obatan.













DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Dasuki, Undang. 1992. Penuntut Praktikum Sistematika Tumbuhn Tinggi. Bogor : Pusat Antar Ilmu Hayati ITB
Anderson, 1998. Petunjuk Kepala Kesehatan. Bandung: Indonesia Publishing House.
Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat
Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1996. Departemen Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhatara.
Nursanyoto, Hertog. 1992. Ilmu Gizi, Zat Gizi Utama,
Jakarta: Golden Terayon Press.
Pratiwi. D. A. dkk. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga
Rukmana Rahmat. 2000. Ganyong Budi Daya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.
Soedibyo, BRA M., 1995, Alam Sumber Kesehatan, Manfaat dan Kegunaan, Balai Pustaka, Jakarta.
Sudarnadi, H. 1996. Tumbuhan Monokotil. Penebar Swadaya, Jakarta.
Susanto Tri. 2000. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.
Bina Ilmu.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gajah Mada University Press
http//:Wikipedia. Org//wiki/Subkelas Zingiberidae. Diakses pada tanggal 24-04-2012. Pukul 17.00 WIB.
http//:bioluscious.blogspot.com/2011/03/ordo-Bromeliales. html. diakses pada tanggal 24-04-2012. Pukul 17. 30
http//:dewilianaputri.blogspot.com/2011/03/ordo Zingiberiales. Html. Diakses pada tanggl 24-04-2012. Pukul 17.55

ZINGIBERIDAE DAN LILIIDAE

Laporan Praktikum
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Taksonomi Phanerogamae
Dosen: Asep Mulyani, M.P




   

            Oleh :
    Nama         :  Fitriyana
    NIM         : 1410160014
    Kelas         : IPA- Biologi  A
    Kelompok     : 2 (Dua)
    Asisten         : Zaenal Mustopa
      Eva Purnama Sari





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI - FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
ZINGIBERIDAE DAN LILIDAE

A.    TUJUAN
1.    Mengenal, mengamati dan memahami ciri-ciri tumbuhan Liliopsida subkelas Zingiberidae dan Liliidae.
2.    Mengklasifikasi masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya.

B.    LANDASAN TEORI
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales, dan 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Ordo Bromeliales, merupakn tanman berhabitus terna, jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, bunga banci aktinomorf atau zigomorf (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 399), ordo ini  hanya memiliki satu familia yaitu Bromeliaceae, conntoh Ananas comosus (nanas).
Ordo Zingiberales, kebanyakan berupa terna yang besar, perennial, mempunyai rimpang atau batang dalam tanah. Daun lebar, jelas dapat dibedakan dalam 3 bagian, yaitu helaian, tangkai, dan upih.bunga besar dengan warnayang menarik, banci, aktinomorf , zigonomorf, atau asimetris (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 443). Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu:
1.    Strelitziaceae, contoh Revenala madagascariensis (Pisang kipas)
2.    Heliconiaceae contoh Heliconia colinsiana  (Pisang hias)
3.    Musaceae, contoh Musa sp (Pisang).
4.    Lowiaceae, contoh Orchidantha inouei
5.    Zingiberaceae, contoh laos (Alpiana galangal), kunyit (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale Rosc), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Kencur (Kaempferia galanga L.).
6.    Costaceae, contoh
7.    Cannaceae, contoh Ganyong (Canna discolor  atau Canna edulis)
8.    Marantaceae, contoh Maranta arundinacea
Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales. Ordo Orcidales, kebanyakan berupa terna yang hidup sebagia empifit, kadang-kadang sebagai saprofit atau terestrial, dan daun dengan bentuk beragam. Bunga biseksual, zygomorf, perianthum 2 lingkar, bentuk variasi (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 452). Ordo ini memiliki satu famili yaitu Orchidaceae (anggrek), contoh Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), P. arachnis (anggrek kalajengking), Vanda tricolor (bunga besar).
Sedangkan Ordo Liliales (Liliflorae) kebanyakan berupa terna  atau herba, mempunyai rimpang, umbi lapis (bulbus) atau umbi sisik, kadangkala berupa semak atau perdu, atau pohon, ada pula yang memanjat. Daun tersebar pada batang atau roset akar. Bunga biseksual, kelipatan 3 , aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersususun dalam rangkaian yang bersifat rasemosa. Buahnya buah kendaga taau buni, dan biji dengan endosperm berdaging (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 413). Ordo ini memiliki 10 famili, diantaranya yaitu:
1.    Famili Agavaceae. Memilki daun tersusun rapat dari batang (radical) dan tebal. Bunga bisekasual, beraturan, contoh Agave cantala (nanas sabrang), Cordyline fruticosa (hanjuang), Polianthes tuberosa (sedap malam)
2.    Famili Amarylidaceae. Terna dengan umbi lapis atau rimpang, jarang dengan rimpang, atau batang di atas tanah yang nyata. Daun pipih panjang, bersifat tunggal  dengan tulang daun sejajar, tersusun sebagai roset akar atau batang. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, buahnya buah kendala atau buih, dan bakal buahnya tenggelam, conroh Eurycles amboinensis (bawang), Crinum asiaticum  (bakung) (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 420).
3.    Famili Hypoxidaceae, berumbi, contoh Curculigo latifolia (parasi).
4.    Famili Alliaceae, merupakan peralihan dari famili Amaryllidaceae dan Liliaceae dengan bakal buah diatas dan bunga majemuk berbentuk payung, contoh Allium ascolanicum (cepa), A. Fistulosum (bawang daun), A. Odorum (kucai), A. Sativum (bawang Putih).
5.    Famili Liliaceae. Herba,  dengan rimpang, berumbi, daun tunggal, tersebar pada batang atau terkmpul sebagai rozet akar, tersusun radical. Bunga biseksual periantum hanya corolla, bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, contoh Asparagus officinalis (sop), Gloriosa superba (kembang sungsang). (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 415)
6.    Famili Smilacaceae
7.    Famili Dioscoriaceae. Herba merambat atau membelit dengan rimppang atau umbi di dalam tanah yang kaya akan zat tepung dan organ-organ serupa pada bagian-bagian diatas tanah, daun tunggal, daun tunggal seperti panah atau hati, bersampai melengkung, duduk tersebar, tulang menjari. Bunga kecil biseksual atau uniseksual dalam tandan, aktinomorf, contoh Dioscorea aculeata (gembili), D. alata (ubi). (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 415)
8.    Famili Taccaceae. Herba perennial dengan rimpang yang menyarap atau berbentuk umbi. Daun besar, tunggal atau bergerigi, tepi daun rata atau berlekuk tersusun sebagai rozet akar. Bunga banci aktinomorf, bunga majemuk berbentuk paying yang terdapat pada ujung tangkai bunga yang tidak berdaun, contoh Tacca plamata,T. pinnatifida. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 425)
9.    Famili Iridaceae. Herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, contoh Galadiolus vabiolus. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 423)
10.    Famili Ponterediaceae. Herba akuatik, stolon panjang, daun tegak mengambang, contoh Monocharia vaginalis (gulma).

C.    ALAT DAN BAHAN
Alat    Bahan
-    Mikroskop monokuler
-    Mikroskop binokuler/lup
-    Silet yang tajam    -    Musa paradisiaca (Pisang Ambon)
-    Heliconia colinsiana (Pisang Hias)
-    Curcuma longa (Kunyit)
-    Gladiolus communis (Gladiol)
-    Canna indica (Bunga Tasbih)
-    Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan)

D.    PROSEDUR  KERJA
1.    Mengambil spesimen tumbuhan yang berasal dari salah satu familia, kemudian mengamatinya karakteristik masing-masing tumbuhan.
2.    Diperhatikan bagian batangnya, serta pola percabangan dari tumbuhan yang dibawa.
3.    Diperhatikan bagian daunnya, yang mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan duduk daun.
4.    Diperhatikan bagian bunga dari masing-masing tumbuhan tersebut.
5.    Digambar dan mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya, serta menyebutkan bagian-bagiannya.


E.    HASIL




F.    PEMBAHASAN
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba, daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo yaitu Bromeliales dan Zingiberales, yang terbagi dalam 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae. Sedangkan Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales. Ordo Orcidales memiliki satu famili yaitu Orchidaceae, sedangkan ordo Liliales memiliki 8 famili, yaitu Agavaceae, Amarylidaceae, Hypoxidaceae, Alliaceae, Liliaceae, Taccaceae, Iridaceae, dan Ponterediaceae.
Spesimen yang akan dibahas pada praktikum ini yaitu dari subkelas Zingiberidae diantaranya ordo Zingiberales yang diwakili oleh familia Musaceae yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon), familia Heliconiaceae yaitu Heliconia colinsiana (Pisang Hias), familia Zingiberaceae yaitu Curcuma longa (Kunyit), dan famili Cannaceae yaitu Canna indica (Bunga Tasbih). Sedangkan dari subkelasa Liliidae, ordo Liliales, famili Iridaceae yaitu Gladiolus communis (Gladiol), dan ordo Orcidales yang diwakili oleh familia Orcidaceae yaitu Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan:
Pengamtan pertama yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon), merupakan tanaman yang termasuk dalam suku pisang-pisangan atau Musaceae dan ordonya Zingiberales. Karakteristik Musaceae merupakan tumbuhan herbal besar (terna besar), atau batang semu yang terdiri atas upih, dengan daun yang lebar, bangun jorong dan memanjang, ibu tulang tebal, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Musaseae memiliki bentuk bunga monosymmetric yaitu memiliki lima tepal yang muncul bersamaan, bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf, tersusun dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak berbentuk tabung, memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbibir 2, benang sari 5 dengan 1 tereduksi, tangkai sarai berbentuk benang, kepala sari berlekuk. Buahnya berdaging, tidak membuka, dan biji berkulit keras, kadang-kadang bersakut, lembaga lurus terdapat dalam endosperm dan perisperm. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 443)
Klasifikasi
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberiales
Famili        : Musaceae
Genus        : Musa
Spesies        : Musa paradisiaca
Morfologi
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) merupakan tumbuhan yang berabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan monopodial, karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan batang rimpang (rhizome), merupakan batang batang asli yang berubah bentuk menjadi bentuk khas di bawah tanah. Rimpang ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies tumbuhan pada saat kondisi tidak menguntungkan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16)
Memuliki daun yang tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Margo folii (tepi daun) integer atau rata, tidak dijumpai sinus dan angulus. Ujung daun tumpul (obtuse/obtusus), yaitu tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900), dan pangkal daun membulat (rotundatus).
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) memiliki bunga yang majemuk, yaitu dalam rangkaian panjang dan terkumpul pada ujung-ujung batang, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Karangan bunganya zigomorf, yaitu hanya dapar dibagi oleh satu bidang simetris. Dengan stamen (benang sari) sekitar 5-6 buah, dan petillumnya 1. Bunga telanjang, dan memiliki buah yang berdaging, tidak membuka, dan tidak berbiji. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).     


Manfaat
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium, serta diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin). Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional. Manfaat pisang ambon yang terkenal yaitu manfaat pada penyakit stroke, anemia, gangguan pencernaan dan sebagainya.     (Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang)
Pengamatan yang kedua yaitu Heliconia colinsiana (Pisang Hias), termasuk kedalam famili Heliconiaceae, dan ordonya Zingiberales. Famili Heliconiaceae merupakan herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan besar, bracts berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid, buah berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras tunggal per loculus.
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Heliconiaceae
Genus        : Heliconia
Spesies        : Heliconia colinsiana

    Morfologi
Heliconia colinsiana (Pisang hias) tanaman berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampangnya bulat.
Memiliki daun tunggal, seperti pada Musa paradisiacal  (Pisang ambon), dengan letak daunnya roset akar,bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan menyirip (penninerve), tepi daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus) (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan pangkal daun membulat (rotundatus).  Bunganya majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga simosa, simetri bungannya zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi kedalam satu simetris (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 49). Memiliki corolla 2 buah berwarna orange, calix berwarna orange tua, dan stamen banyak berwarna putih. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
    Manfaat
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.
Pengamatan ketiga yaitu Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae, dan ordonya Zengiberales. Famili Zingiberaceae merupakan tanaman terna parenial dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung minyak menguap hingga berbau aromatic. Batang diatas tanah seringkali hanya pendek dan mnedukung bunga-bunga saja. Daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, tersusun dalam 2 baris, kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian berupa helaian, tangkai, dan upih. Helaian biasanya lebar dengan ibu tulang yang tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar, dan rapat satu dengan yang lain dengan arah serong keatas. Tangkai daun pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau tertutup. Bunga terpisah tersusun dalam bunga majemuk dan tunggal atau berganda, kebanyakan banci, zigomorf atau asimetrik. Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif. Benang sari 1 dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang-kadang bersifat seperti mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3. Tangkai putik diujung, tidak terbagi, bebeas. Memiliki bakal biji banyak, dan biji bulat atau berusuk, serta mempunyai salut biji, dan endosperma banyak. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 444)
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Zingiberaceae
Genus        : Curcuma
Spesies        : Curcuma longa
Morfologi
Curcuma longa (Kunyit) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Curcuma longa (Kunyit) memiliki daun yang tunggal, yaitu pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja atau pada satu aksisnya (tangkai daunya) hanya mendukung satu helaian daun. Kuncup pada umunya terletak diketiak tangkai daun (Hartanto Nugroho: 2010). Filotaksisnya roset akar, sama seperti Musa paradisiaca (Pisang Ambon) dan Heliconia colinsiana (Pisang Hias). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daun menyirip (Penninerve), tepi daun rata (Integer), ujung daun meruncing (attenuate), dan pangkal daun membulat (rotandus), karena ditinjau dari bentuk pangkal dauunya yang berupa pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya, yang dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh batanganya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 35).
Tumbuhan ini memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar, dan distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).

Manfaat   
Pada bagian rimpang memiliki khasiat luar biasa dalam kesehatan seperti untuk mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak kerana memar. Manfaat yang lain adalah untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang kunyit putih  untuk mengurap bagian tubuh yang memar, terseliuh, dan bisul yang sulit pecah. Bahkan pada, rimpang induk yang telah dikeringkan boleh digunakan sebagai bedak    .
Pengamatan keempat, yaitu Canna indica (Bunga Tasbih), termasuk dalam famili Cannaceae dan ordonya Zingiberales. Famili Cannaceae termasuk tumbuhan herbal besar, perennial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih, lidah-lidah tidak terdapat. Bunga banci, zigomorf, bunga besar, berumur pendek, dan asimetris dan memiliki gaya diratakan dan ovarium lebih rendah berduri lembut dan buah. Buahnya berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding menjadi kapas berbenjol-benjol, dan memiliki biji bulat, banyak, endosperm keras, lembaga kecil (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 448).
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Cannaceae
Genus        : Canna indica
Spesies        : Canna
Morfologi
Canna indica (Bunga Tasbih) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Daun Canna indica (Bunga Tasbih) bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, dengan pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Bentuk daun bulat telur, margo folii (tepi daun) integer atau rata, karena tidak dijumpai sinus dan angulus. Pertulangan  menyirip (penninerve), tulang cabang tersusun seperti sirip pada ikan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16). Ujung daun meruncing (akuminatus), dan pangkal dauunya berpelapa atau membulat (rotundus).  Tumbuhan ini memilik bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix. Benang sari sekitar 1-5 buah, bakal buah tenggelam, beruang 3, tiap ruang berisi banyak biji yang tersusun dalm 2 baris, dan tangkai daunnya tebal.
Manfaat
Canna indica (Bunga tasbih) pada umumnya dipakai bunga, akar dan rimpangnya untuk dijadikan ramuan obat. Dan berkhasiat untuk menurunkan hipertensi, serta menurunkan panas. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengatasi keputihan, sakit kuning, batuk darah, radang kulit bernanah, dan lain sebagainya.
Pengamatan kelima yaitu Gladiolus communis (Gladiol), termasuk kedalam famili Iridaceae, dari subkelas Liliidae. Famili Iridaceae merupakan herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, memiliki bakal buah yang tenggelam, beruang 3 atau 1, dengan banyak bakal biji yang anatrop, buahnya buah kedaga, dan biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 423)



Klasifikasi
Kerajaan     Plantae
Divisi    Magnoliophyta

Kelas    Liliopsida

Sub Kelas     Liliidae
Ordo    Iridales
Famili    Iridaceae
Genus    Gladiolus
Spesies    Gladiolus hybridus









Morfologi
Gladiolus communis (Gladiol) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan panjang dari pada cabang-cabangnya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 85). Dan bentuk/ segi penampangnnya bulat.
Gladiolus communis (Gladiol) memiliki daun bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persenedian (artikulasi) pada dasar. Adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan pada tangkai daun dmana daun dipecah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 24). Filotaksisnya ekuitan dengan penampangnya, yaitu daun yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 20). Bentuk daun pita (lenearis), lebar: panjang = 1 : lebih dari 10. Tepi daun rata (integer). Pertulangan daunnya sejajar (rectinerve), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau pita yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar. Sedangkan tulang-tulang yang lainnya jelas kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu disebut  bertulang sejajar (Gembong Tjitrosoepomo. 2010. Morfologi Tumbuhan. Hal: 40). Pertulangan daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus), dan pangkalnya membulat (rotundatus).
 Gladiolus communis (Gladiol) berbunga majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41), dengan simetri bunga zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi satu bidang simetris. Memiliki stamen dan putik, stamen (benang sari) tertancap dalam leher, sedangkan putik (kepala sari) berwarna putih atau ungu. Tangkai sari atau putik terdapat pada sisi belakang dari pada bunga, serta memiliki banyak biji, pipih dan kelilingnya bersayap (C.G.G.J. van Steenis. Flora. 1987. Hal: 162). Distrbusi seks berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
Manfaat
Gladiolus communis (Gladiol) biasanya dijadikan hiasan atau ditanam untuk dijual bunganya, biasanya sebagai sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya.
Pengamatan terakhir yaitu Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan), termasuk kedalam famili Orchidaceae, ordo Orchidales. Famili Orchidaceae kebanyakan berupa terna yang hidup sebagia empifit, kadang-kadang sebagai saprofit atau terestrial, dan daun tidak berbagi serta bertepi rata. Batang berdaun atau tidak, pangkalnya seringkali menebal membentuk umbi semu yang mempunyai akar-akar mengandung klorofil, dan berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Bunga biseksual, zygomorf, perianthum 2 lingkar, bentuk variasi, buahnya buah kendaga, bakal biji banyak, sangat kecil, endosperm tidak terdapat, lembaga belum terbentuk atau belum terdiferensiasi. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 452).


Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
vivisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Liliidae
Ordo        : Orchidales
Famili        : Orchidaceae
Genus        : Phalaenopsis
Spesies        : Phalaenopsis ambilis
Morfologi
Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan) berhabitus herba yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan) memiliki daun tunggal, dengan filotaksisnya berselang-seling, bentuk daun pita, pertulangan daun sejajar (rectinerve), sejumlah tulang cabang tersusun sejajar dari pangkal sampai ujung helai daun (Hartanto Nugroho. 2010. Hal: 28). Ujung daun runcing (acute), dan pangkal daun berpelepah.  Memiliki bunga yang bersifat majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Akar dari  tanaman ini berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih. Distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).
Manfaat
Sebagai tanaman hias dihalaman rumah.   

G.    KESIMPULAN
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna, memiliki 2 ordo yaitu Bromeliales dan Zingiberales, yang terbagi dalam 9 familia. Sedangkan Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales.
Spesimen yang termasuk dalam subkelas Zingiberidae dan ordonya Zingiberales, yaitu:
-    Musa paradisiaca (Pisang Ambon), termasuk kedalam famili Musaceae, ciri khas dari familinya yaitu herba, dan buah berdaging.
-    Heliconia colinsiana (Pisang Hias), termasuk kedalam famili Heliconiaceae. Habitus herba, daun tunggal, dan bunga majemuk.
-    Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae. Habitus herba, daun yang tunggal, dan memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar.
-    Canna indica (Bunga Tasbih) termasuk dalam famili Cannaceae, bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix.
Spesimen yang termasuk kedalam subkelas Liliidae, diantaranya yaitu:
-    Gladiolus communis (Gladiol), termasuk kedalam famili Iridaceae, dan ordo Liliales. Termasuk tanaman herba, daun tunggal, dan bunga majemuk.
-    Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan), termasuk kedalam famili Orchidaceae, ordo Orchidales. Ciri khas familinya yaitu daun tidak berbagi serta bertepi rata, serta batangnya bersekat-sekat.
DAFTAR PUSTAKA

Dasuki, undang Ahmad. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Ilmu Hayati
Nugroho, hartanto, dkk. 2010. Struktur dan Perkemebangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Van Stenenis, C.G.G.J. 1987. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita

http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang (diakses 04 Mei 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_bulan (diakses 04 Mei 2012)
http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-gladiol-gladiolus-hybridus.html (diakses 04 Mei 2012)




ZINGIBERIDAE DAN LILIIDAE

Laporan Praktikum
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Taksonomi Phanerogamae
Dosen: Asep Mulyani, M.P




   

            Oleh :
    Nama         :  Fitriyana
    NIM         : 1410160014
    Kelas         : IPA- Biologi  A
    Kelompok     : 2 (Dua)
    Asisten         : Zaenal Mustopa
      Eva Purnama Sari





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI - FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
ZINGIBERIDAE DAN LILIDAE

A.    TUJUAN
1.    Mengenal, mengamati dan memahami ciri-ciri tumbuhan Liliopsida subkelas Zingiberidae dan Liliidae.
2.    Mengklasifikasi masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya.

B.    LANDASAN TEORI
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales, dan 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Ordo Bromeliales, merupakn tanman berhabitus terna, jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, bunga banci aktinomorf atau zigomorf (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 399), ordo ini  hanya memiliki satu familia yaitu Bromeliaceae, conntoh Ananas comosus (nanas).
Ordo Zingiberales, kebanyakan berupa terna yang besar, perennial, mempunyai rimpang atau batang dalam tanah. Daun lebar, jelas dapat dibedakan dalam 3 bagian, yaitu helaian, tangkai, dan upih.bunga besar dengan warnayang menarik, banci, aktinomorf , zigonomorf, atau asimetris (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 443). Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu:
1.    Strelitziaceae, contoh Revenala madagascariensis (Pisang kipas)
2.    Heliconiaceae contoh Heliconia colinsiana  (Pisang hias)
3.    Musaceae, contoh Musa sp (Pisang).
4.    Lowiaceae, contoh Orchidantha inouei
5.    Zingiberaceae, contoh laos (Alpiana galangal), kunyit (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale Rosc), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Kencur (Kaempferia galanga L.).
6.    Costaceae, contoh
7.    Cannaceae, contoh Ganyong (Canna discolor  atau Canna edulis)
8.    Marantaceae, contoh Maranta arundinacea
Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales. Ordo Orcidales, kebanyakan berupa terna yang hidup sebagia empifit, kadang-kadang sebagai saprofit atau terestrial, dan daun dengan bentuk beragam. Bunga biseksual, zygomorf, perianthum 2 lingkar, bentuk variasi (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 452). Ordo ini memiliki satu famili yaitu Orchidaceae (anggrek), contoh Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), P. arachnis (anggrek kalajengking), Vanda tricolor (bunga besar).
Sedangkan Ordo Liliales (Liliflorae) kebanyakan berupa terna  atau herba, mempunyai rimpang, umbi lapis (bulbus) atau umbi sisik, kadangkala berupa semak atau perdu, atau pohon, ada pula yang memanjat. Daun tersebar pada batang atau roset akar. Bunga biseksual, kelipatan 3 , aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersususun dalam rangkaian yang bersifat rasemosa. Buahnya buah kendaga taau buni, dan biji dengan endosperm berdaging (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 413). Ordo ini memiliki 10 famili, diantaranya yaitu:
1.    Famili Agavaceae. Memilki daun tersusun rapat dari batang (radical) dan tebal. Bunga bisekasual, beraturan, contoh Agave cantala (nanas sabrang), Cordyline fruticosa (hanjuang), Polianthes tuberosa (sedap malam)
2.    Famili Amarylidaceae. Terna dengan umbi lapis atau rimpang, jarang dengan rimpang, atau batang di atas tanah yang nyata. Daun pipih panjang, bersifat tunggal  dengan tulang daun sejajar, tersusun sebagai roset akar atau batang. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, buahnya buah kendala atau buih, dan bakal buahnya tenggelam, conroh Eurycles amboinensis (bawang), Crinum asiaticum  (bakung) (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 420).
3.    Famili Hypoxidaceae, berumbi, contoh Curculigo latifolia (parasi).
4.    Famili Alliaceae, merupakan peralihan dari famili Amaryllidaceae dan Liliaceae dengan bakal buah diatas dan bunga majemuk berbentuk payung, contoh Allium ascolanicum (cepa), A. Fistulosum (bawang daun), A. Odorum (kucai), A. Sativum (bawang Putih).
5.    Famili Liliaceae. Herba,  dengan rimpang, berumbi, daun tunggal, tersebar pada batang atau terkmpul sebagai rozet akar, tersusun radical. Bunga biseksual periantum hanya corolla, bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, contoh Asparagus officinalis (sop), Gloriosa superba (kembang sungsang). (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 415)
6.    Famili Smilacaceae
7.    Famili Dioscoriaceae. Herba merambat atau membelit dengan rimppang atau umbi di dalam tanah yang kaya akan zat tepung dan organ-organ serupa pada bagian-bagian diatas tanah, daun tunggal, daun tunggal seperti panah atau hati, bersampai melengkung, duduk tersebar, tulang menjari. Bunga kecil biseksual atau uniseksual dalam tandan, aktinomorf, contoh Dioscorea aculeata (gembili), D. alata (ubi). (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 415)
8.    Famili Taccaceae. Herba perennial dengan rimpang yang menyarap atau berbentuk umbi. Daun besar, tunggal atau bergerigi, tepi daun rata atau berlekuk tersusun sebagai rozet akar. Bunga banci aktinomorf, bunga majemuk berbentuk paying yang terdapat pada ujung tangkai bunga yang tidak berdaun, contoh Tacca plamata,T. pinnatifida. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 425)
9.    Famili Iridaceae. Herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, contoh Galadiolus vabiolus. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 423)
10.    Famili Ponterediaceae. Herba akuatik, stolon panjang, daun tegak mengambang, contoh Monocharia vaginalis (gulma).

C.    ALAT DAN BAHAN
Alat    Bahan
-    Mikroskop monokuler
-    Mikroskop binokuler/lup
-    Silet yang tajam    -    Musa paradisiaca (Pisang Ambon)
-    Heliconia colinsiana (Pisang Hias)
-    Curcuma longa (Kunyit)
-    Gladiolus communis (Gladiol)
-    Canna indica (Bunga Tasbih)
-    Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan)

D.    PROSEDUR  KERJA
1.    Mengambil spesimen tumbuhan yang berasal dari salah satu familia, kemudian mengamatinya karakteristik masing-masing tumbuhan.
2.    Diperhatikan bagian batangnya, serta pola percabangan dari tumbuhan yang dibawa.
3.    Diperhatikan bagian daunnya, yang mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan duduk daun.
4.    Diperhatikan bagian bunga dari masing-masing tumbuhan tersebut.
5.    Digambar dan mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya, serta menyebutkan bagian-bagiannya.


E.    HASIL




F.    PEMBAHASAN
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba, daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo yaitu Bromeliales dan Zingiberales, yang terbagi dalam 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae. Sedangkan Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales. Ordo Orcidales memiliki satu famili yaitu Orchidaceae, sedangkan ordo Liliales memiliki 8 famili, yaitu Agavaceae, Amarylidaceae, Hypoxidaceae, Alliaceae, Liliaceae, Taccaceae, Iridaceae, dan Ponterediaceae.
Spesimen yang akan dibahas pada praktikum ini yaitu dari subkelas Zingiberidae diantaranya ordo Zingiberales yang diwakili oleh familia Musaceae yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon), familia Heliconiaceae yaitu Heliconia colinsiana (Pisang Hias), familia Zingiberaceae yaitu Curcuma longa (Kunyit), dan famili Cannaceae yaitu Canna indica (Bunga Tasbih). Sedangkan dari subkelasa Liliidae, ordo Liliales, famili Iridaceae yaitu Gladiolus communis (Gladiol), dan ordo Orcidales yang diwakili oleh familia Orcidaceae yaitu Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan:
Pengamtan pertama yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon), merupakan tanaman yang termasuk dalam suku pisang-pisangan atau Musaceae dan ordonya Zingiberales. Karakteristik Musaceae merupakan tumbuhan herbal besar (terna besar), atau batang semu yang terdiri atas upih, dengan daun yang lebar, bangun jorong dan memanjang, ibu tulang tebal, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Musaseae memiliki bentuk bunga monosymmetric yaitu memiliki lima tepal yang muncul bersamaan, bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf, tersusun dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak berbentuk tabung, memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbibir 2, benang sari 5 dengan 1 tereduksi, tangkai sarai berbentuk benang, kepala sari berlekuk. Buahnya berdaging, tidak membuka, dan biji berkulit keras, kadang-kadang bersakut, lembaga lurus terdapat dalam endosperm dan perisperm. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 443)
Klasifikasi
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberiales
Famili        : Musaceae
Genus        : Musa
Spesies        : Musa paradisiaca
Morfologi
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) merupakan tumbuhan yang berabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan monopodial, karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan batang rimpang (rhizome), merupakan batang batang asli yang berubah bentuk menjadi bentuk khas di bawah tanah. Rimpang ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies tumbuhan pada saat kondisi tidak menguntungkan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16)
Memuliki daun yang tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Margo folii (tepi daun) integer atau rata, tidak dijumpai sinus dan angulus. Ujung daun tumpul (obtuse/obtusus), yaitu tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900), dan pangkal daun membulat (rotundatus).
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) memiliki bunga yang majemuk, yaitu dalam rangkaian panjang dan terkumpul pada ujung-ujung batang, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Karangan bunganya zigomorf, yaitu hanya dapar dibagi oleh satu bidang simetris. Dengan stamen (benang sari) sekitar 5-6 buah, dan petillumnya 1. Bunga telanjang, dan memiliki buah yang berdaging, tidak membuka, dan tidak berbiji. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).     


Manfaat
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium, serta diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin). Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional. Manfaat pisang ambon yang terkenal yaitu manfaat pada penyakit stroke, anemia, gangguan pencernaan dan sebagainya.     (Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang)
Pengamatan yang kedua yaitu Heliconia colinsiana (Pisang Hias), termasuk kedalam famili Heliconiaceae, dan ordonya Zingiberales. Famili Heliconiaceae merupakan herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan besar, bracts berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid, buah berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras tunggal per loculus.
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Heliconiaceae
Genus        : Heliconia
Spesies        : Heliconia colinsiana

    Morfologi
Heliconia colinsiana (Pisang hias) tanaman berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampangnya bulat.
Memiliki daun tunggal, seperti pada Musa paradisiacal  (Pisang ambon), dengan letak daunnya roset akar,bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan menyirip (penninerve), tepi daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus) (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan pangkal daun membulat (rotundatus).  Bunganya majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga simosa, simetri bungannya zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi kedalam satu simetris (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 49). Memiliki corolla 2 buah berwarna orange, calix berwarna orange tua, dan stamen banyak berwarna putih. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
    Manfaat
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.
Pengamatan ketiga yaitu Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae, dan ordonya Zengiberales. Famili Zingiberaceae merupakan tanaman terna parenial dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung minyak menguap hingga berbau aromatic. Batang diatas tanah seringkali hanya pendek dan mnedukung bunga-bunga saja. Daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, tersusun dalam 2 baris, kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian berupa helaian, tangkai, dan upih. Helaian biasanya lebar dengan ibu tulang yang tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar, dan rapat satu dengan yang lain dengan arah serong keatas. Tangkai daun pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau tertutup. Bunga terpisah tersusun dalam bunga majemuk dan tunggal atau berganda, kebanyakan banci, zigomorf atau asimetrik. Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif. Benang sari 1 dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang-kadang bersifat seperti mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3. Tangkai putik diujung, tidak terbagi, bebeas. Memiliki bakal biji banyak, dan biji bulat atau berusuk, serta mempunyai salut biji, dan endosperma banyak. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 444)
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Zingiberaceae
Genus        : Curcuma
Spesies        : Curcuma longa
Morfologi
Curcuma longa (Kunyit) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Curcuma longa (Kunyit) memiliki daun yang tunggal, yaitu pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja atau pada satu aksisnya (tangkai daunya) hanya mendukung satu helaian daun. Kuncup pada umunya terletak diketiak tangkai daun (Hartanto Nugroho: 2010). Filotaksisnya roset akar, sama seperti Musa paradisiaca (Pisang Ambon) dan Heliconia colinsiana (Pisang Hias). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daun menyirip (Penninerve), tepi daun rata (Integer), ujung daun meruncing (attenuate), dan pangkal daun membulat (rotandus), karena ditinjau dari bentuk pangkal dauunya yang berupa pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya, yang dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh batanganya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 35).
Tumbuhan ini memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar, dan distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).

Manfaat   
Pada bagian rimpang memiliki khasiat luar biasa dalam kesehatan seperti untuk mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak kerana memar. Manfaat yang lain adalah untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang kunyit putih  untuk mengurap bagian tubuh yang memar, terseliuh, dan bisul yang sulit pecah. Bahkan pada, rimpang induk yang telah dikeringkan boleh digunakan sebagai bedak    .
Pengamatan keempat, yaitu Canna indica (Bunga Tasbih), termasuk dalam famili Cannaceae dan ordonya Zingiberales. Famili Cannaceae termasuk tumbuhan herbal besar, perennial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih, lidah-lidah tidak terdapat. Bunga banci, zigomorf, bunga besar, berumur pendek, dan asimetris dan memiliki gaya diratakan dan ovarium lebih rendah berduri lembut dan buah. Buahnya berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding menjadi kapas berbenjol-benjol, dan memiliki biji bulat, banyak, endosperm keras, lembaga kecil (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 448).
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Cannaceae
Genus        : Canna indica
Spesies        : Canna
Morfologi
Canna indica (Bunga Tasbih) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Daun Canna indica (Bunga Tasbih) bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, dengan pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Bentuk daun bulat telur, margo folii (tepi daun) integer atau rata, karena tidak dijumpai sinus dan angulus. Pertulangan  menyirip (penninerve), tulang cabang tersusun seperti sirip pada ikan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16). Ujung daun meruncing (akuminatus), dan pangkal dauunya berpelapa atau membulat (rotundus).  Tumbuhan ini memilik bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix. Benang sari sekitar 1-5 buah, bakal buah tenggelam, beruang 3, tiap ruang berisi banyak biji yang tersusun dalm 2 baris, dan tangkai daunnya tebal.
Manfaat
Canna indica (Bunga tasbih) pada umumnya dipakai bunga, akar dan rimpangnya untuk dijadikan ramuan obat. Dan berkhasiat untuk menurunkan hipertensi, serta menurunkan panas. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengatasi keputihan, sakit kuning, batuk darah, radang kulit bernanah, dan lain sebagainya.
Pengamatan kelima yaitu Gladiolus communis (Gladiol), termasuk kedalam famili Iridaceae, dari subkelas Liliidae. Famili Iridaceae merupakan herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, memiliki bakal buah yang tenggelam, beruang 3 atau 1, dengan banyak bakal biji yang anatrop, buahnya buah kedaga, dan biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 423)



Klasifikasi
Kerajaan     Plantae
Divisi    Magnoliophyta

Kelas    Liliopsida

Sub Kelas     Liliidae
Ordo    Iridales
Famili    Iridaceae
Genus    Gladiolus
Spesies    Gladiolus hybridus









Morfologi
Gladiolus communis (Gladiol) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan panjang dari pada cabang-cabangnya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 85). Dan bentuk/ segi penampangnnya bulat.
Gladiolus communis (Gladiol) memiliki daun bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persenedian (artikulasi) pada dasar. Adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan pada tangkai daun dmana daun dipecah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 24). Filotaksisnya ekuitan dengan penampangnya, yaitu daun yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 20). Bentuk daun pita (lenearis), lebar: panjang = 1 : lebih dari 10. Tepi daun rata (integer). Pertulangan daunnya sejajar (rectinerve), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau pita yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar. Sedangkan tulang-tulang yang lainnya jelas kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu disebut  bertulang sejajar (Gembong Tjitrosoepomo. 2010. Morfologi Tumbuhan. Hal: 40). Pertulangan daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus), dan pangkalnya membulat (rotundatus).
 Gladiolus communis (Gladiol) berbunga majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41), dengan simetri bunga zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi satu bidang simetris. Memiliki stamen dan putik, stamen (benang sari) tertancap dalam leher, sedangkan putik (kepala sari) berwarna putih atau ungu. Tangkai sari atau putik terdapat pada sisi belakang dari pada bunga, serta memiliki banyak biji, pipih dan kelilingnya bersayap (C.G.G.J. van Steenis. Flora. 1987. Hal: 162). Distrbusi seks berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
Manfaat
Gladiolus communis (Gladiol) biasanya dijadikan hiasan atau ditanam untuk dijual bunganya, biasanya sebagai sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya.
Pengamatan terakhir yaitu Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan), termasuk kedalam famili Orchidaceae, ordo Orchidales. Famili Orchidaceae kebanyakan berupa terna yang hidup sebagia empifit, kadang-kadang sebagai saprofit atau terestrial, dan daun tidak berbagi serta bertepi rata. Batang berdaun atau tidak, pangkalnya seringkali menebal membentuk umbi semu yang mempunyai akar-akar mengandung klorofil, dan berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Bunga biseksual, zygomorf, perianthum 2 lingkar, bentuk variasi, buahnya buah kendaga, bakal biji banyak, sangat kecil, endosperm tidak terdapat, lembaga belum terbentuk atau belum terdiferensiasi. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 452).


Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
vivisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Liliidae
Ordo        : Orchidales
Famili        : Orchidaceae
Genus        : Phalaenopsis
Spesies        : Phalaenopsis ambilis
Morfologi
Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan) berhabitus herba yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan) memiliki daun tunggal, dengan filotaksisnya berselang-seling, bentuk daun pita, pertulangan daun sejajar (rectinerve), sejumlah tulang cabang tersusun sejajar dari pangkal sampai ujung helai daun (Hartanto Nugroho. 2010. Hal: 28). Ujung daun runcing (acute), dan pangkal daun berpelepah.  Memiliki bunga yang bersifat majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Akar dari  tanaman ini berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih. Distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).
Manfaat
Sebagai tanaman hias dihalaman rumah.   

G.    KESIMPULAN
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna, memiliki 2 ordo yaitu Bromeliales dan Zingiberales, yang terbagi dalam 9 familia. Sedangkan Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales.
Spesimen yang termasuk dalam subkelas Zingiberidae dan ordonya Zingiberales, yaitu:
-    Musa paradisiaca (Pisang Ambon), termasuk kedalam famili Musaceae, ciri khas dari familinya yaitu herba, dan buah berdaging.
-    Heliconia colinsiana (Pisang Hias), termasuk kedalam famili Heliconiaceae. Habitus herba, daun tunggal, dan bunga majemuk.
-    Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae. Habitus herba, daun yang tunggal, dan memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar.
-    Canna indica (Bunga Tasbih) termasuk dalam famili Cannaceae, bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix.
Spesimen yang termasuk kedalam subkelas Liliidae, diantaranya yaitu:
-    Gladiolus communis (Gladiol), termasuk kedalam famili Iridaceae, dan ordo Liliales. Termasuk tanaman herba, daun tunggal, dan bunga majemuk.
-    Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan), termasuk kedalam famili Orchidaceae, ordo Orchidales. Ciri khas familinya yaitu daun tidak berbagi serta bertepi rata, serta batangnya bersekat-sekat.
DAFTAR PUSTAKA

Dasuki, undang Ahmad. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Ilmu Hayati
Nugroho, hartanto, dkk. 2010. Struktur dan Perkemebangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Van Stenenis, C.G.G.J. 1987. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita

http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang (diakses 04 Mei 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_bulan (diakses 04 Mei 2012)
http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-gladiol-gladiolus-hybridus.html (diakses 04 Mei 2012)