Senin, 09 September 2013

ZINGIBERIDAE DAN LILIIDAE

Laporan Praktikum
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Taksonomi Phanerogamae
Dosen: Asep Mulyani, M.P




   

            Oleh :
    Nama         :  Fitriyana
    NIM         : 1410160014
    Kelas         : IPA- Biologi  A
    Kelompok     : 2 (Dua)
    Asisten         : Zaenal Mustopa
      Eva Purnama Sari





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI - FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
ZINGIBERIDAE DAN LILIDAE

A.    TUJUAN
1.    Mengenal, mengamati dan memahami ciri-ciri tumbuhan Liliopsida subkelas Zingiberidae dan Liliidae.
2.    Mengklasifikasi masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya.

B.    LANDASAN TEORI
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales, dan 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Ordo Bromeliales, merupakn tanman berhabitus terna, jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, bunga banci aktinomorf atau zigomorf (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 399), ordo ini  hanya memiliki satu familia yaitu Bromeliaceae, conntoh Ananas comosus (nanas).
Ordo Zingiberales, kebanyakan berupa terna yang besar, perennial, mempunyai rimpang atau batang dalam tanah. Daun lebar, jelas dapat dibedakan dalam 3 bagian, yaitu helaian, tangkai, dan upih.bunga besar dengan warnayang menarik, banci, aktinomorf , zigonomorf, atau asimetris (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 443). Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu:
1.    Strelitziaceae, contoh Revenala madagascariensis (Pisang kipas)
2.    Heliconiaceae contoh Heliconia colinsiana  (Pisang hias)
3.    Musaceae, contoh Musa sp (Pisang).
4.    Lowiaceae, contoh Orchidantha inouei
5.    Zingiberaceae, contoh laos (Alpiana galangal), kunyit (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale Rosc), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Kencur (Kaempferia galanga L.).
6.    Costaceae, contoh
7.    Cannaceae, contoh Ganyong (Canna discolor  atau Canna edulis)
8.    Marantaceae, contoh Maranta arundinacea
Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales. Ordo Orcidales, kebanyakan berupa terna yang hidup sebagia empifit, kadang-kadang sebagai saprofit atau terestrial, dan daun dengan bentuk beragam. Bunga biseksual, zygomorf, perianthum 2 lingkar, bentuk variasi (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 452). Ordo ini memiliki satu famili yaitu Orchidaceae (anggrek), contoh Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), P. arachnis (anggrek kalajengking), Vanda tricolor (bunga besar).
Sedangkan Ordo Liliales (Liliflorae) kebanyakan berupa terna  atau herba, mempunyai rimpang, umbi lapis (bulbus) atau umbi sisik, kadangkala berupa semak atau perdu, atau pohon, ada pula yang memanjat. Daun tersebar pada batang atau roset akar. Bunga biseksual, kelipatan 3 , aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersususun dalam rangkaian yang bersifat rasemosa. Buahnya buah kendaga taau buni, dan biji dengan endosperm berdaging (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 413). Ordo ini memiliki 10 famili, diantaranya yaitu:
1.    Famili Agavaceae. Memilki daun tersusun rapat dari batang (radical) dan tebal. Bunga bisekasual, beraturan, contoh Agave cantala (nanas sabrang), Cordyline fruticosa (hanjuang), Polianthes tuberosa (sedap malam)
2.    Famili Amarylidaceae. Terna dengan umbi lapis atau rimpang, jarang dengan rimpang, atau batang di atas tanah yang nyata. Daun pipih panjang, bersifat tunggal  dengan tulang daun sejajar, tersusun sebagai roset akar atau batang. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, buahnya buah kendala atau buih, dan bakal buahnya tenggelam, conroh Eurycles amboinensis (bawang), Crinum asiaticum  (bakung) (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 420).
3.    Famili Hypoxidaceae, berumbi, contoh Curculigo latifolia (parasi).
4.    Famili Alliaceae, merupakan peralihan dari famili Amaryllidaceae dan Liliaceae dengan bakal buah diatas dan bunga majemuk berbentuk payung, contoh Allium ascolanicum (cepa), A. Fistulosum (bawang daun), A. Odorum (kucai), A. Sativum (bawang Putih).
5.    Famili Liliaceae. Herba,  dengan rimpang, berumbi, daun tunggal, tersebar pada batang atau terkmpul sebagai rozet akar, tersusun radical. Bunga biseksual periantum hanya corolla, bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, contoh Asparagus officinalis (sop), Gloriosa superba (kembang sungsang). (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 415)
6.    Famili Smilacaceae
7.    Famili Dioscoriaceae. Herba merambat atau membelit dengan rimppang atau umbi di dalam tanah yang kaya akan zat tepung dan organ-organ serupa pada bagian-bagian diatas tanah, daun tunggal, daun tunggal seperti panah atau hati, bersampai melengkung, duduk tersebar, tulang menjari. Bunga kecil biseksual atau uniseksual dalam tandan, aktinomorf, contoh Dioscorea aculeata (gembili), D. alata (ubi). (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 415)
8.    Famili Taccaceae. Herba perennial dengan rimpang yang menyarap atau berbentuk umbi. Daun besar, tunggal atau bergerigi, tepi daun rata atau berlekuk tersusun sebagai rozet akar. Bunga banci aktinomorf, bunga majemuk berbentuk paying yang terdapat pada ujung tangkai bunga yang tidak berdaun, contoh Tacca plamata,T. pinnatifida. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 425)
9.    Famili Iridaceae. Herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, contoh Galadiolus vabiolus. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 423)
10.    Famili Ponterediaceae. Herba akuatik, stolon panjang, daun tegak mengambang, contoh Monocharia vaginalis (gulma).

C.    ALAT DAN BAHAN
Alat    Bahan
-    Mikroskop monokuler
-    Mikroskop binokuler/lup
-    Silet yang tajam    -    Musa paradisiaca (Pisang Ambon)
-    Heliconia colinsiana (Pisang Hias)
-    Curcuma longa (Kunyit)
-    Gladiolus communis (Gladiol)
-    Canna indica (Bunga Tasbih)
-    Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan)

D.    PROSEDUR  KERJA
1.    Mengambil spesimen tumbuhan yang berasal dari salah satu familia, kemudian mengamatinya karakteristik masing-masing tumbuhan.
2.    Diperhatikan bagian batangnya, serta pola percabangan dari tumbuhan yang dibawa.
3.    Diperhatikan bagian daunnya, yang mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan duduk daun.
4.    Diperhatikan bagian bunga dari masing-masing tumbuhan tersebut.
5.    Digambar dan mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya, serta menyebutkan bagian-bagiannya.


E.    HASIL




F.    PEMBAHASAN
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba, daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo yaitu Bromeliales dan Zingiberales, yang terbagi dalam 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae. Sedangkan Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales. Ordo Orcidales memiliki satu famili yaitu Orchidaceae, sedangkan ordo Liliales memiliki 8 famili, yaitu Agavaceae, Amarylidaceae, Hypoxidaceae, Alliaceae, Liliaceae, Taccaceae, Iridaceae, dan Ponterediaceae.
Spesimen yang akan dibahas pada praktikum ini yaitu dari subkelas Zingiberidae diantaranya ordo Zingiberales yang diwakili oleh familia Musaceae yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon), familia Heliconiaceae yaitu Heliconia colinsiana (Pisang Hias), familia Zingiberaceae yaitu Curcuma longa (Kunyit), dan famili Cannaceae yaitu Canna indica (Bunga Tasbih). Sedangkan dari subkelasa Liliidae, ordo Liliales, famili Iridaceae yaitu Gladiolus communis (Gladiol), dan ordo Orcidales yang diwakili oleh familia Orcidaceae yaitu Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan:
Pengamtan pertama yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon), merupakan tanaman yang termasuk dalam suku pisang-pisangan atau Musaceae dan ordonya Zingiberales. Karakteristik Musaceae merupakan tumbuhan herbal besar (terna besar), atau batang semu yang terdiri atas upih, dengan daun yang lebar, bangun jorong dan memanjang, ibu tulang tebal, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Musaseae memiliki bentuk bunga monosymmetric yaitu memiliki lima tepal yang muncul bersamaan, bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf, tersusun dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak berbentuk tabung, memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbibir 2, benang sari 5 dengan 1 tereduksi, tangkai sarai berbentuk benang, kepala sari berlekuk. Buahnya berdaging, tidak membuka, dan biji berkulit keras, kadang-kadang bersakut, lembaga lurus terdapat dalam endosperm dan perisperm. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 443)
Klasifikasi
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberiales
Famili        : Musaceae
Genus        : Musa
Spesies        : Musa paradisiaca
Morfologi
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) merupakan tumbuhan yang berabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan monopodial, karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan batang rimpang (rhizome), merupakan batang batang asli yang berubah bentuk menjadi bentuk khas di bawah tanah. Rimpang ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies tumbuhan pada saat kondisi tidak menguntungkan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16)
Memuliki daun yang tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Margo folii (tepi daun) integer atau rata, tidak dijumpai sinus dan angulus. Ujung daun tumpul (obtuse/obtusus), yaitu tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900), dan pangkal daun membulat (rotundatus).
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) memiliki bunga yang majemuk, yaitu dalam rangkaian panjang dan terkumpul pada ujung-ujung batang, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Karangan bunganya zigomorf, yaitu hanya dapar dibagi oleh satu bidang simetris. Dengan stamen (benang sari) sekitar 5-6 buah, dan petillumnya 1. Bunga telanjang, dan memiliki buah yang berdaging, tidak membuka, dan tidak berbiji. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).     


Manfaat
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium, serta diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin). Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional. Manfaat pisang ambon yang terkenal yaitu manfaat pada penyakit stroke, anemia, gangguan pencernaan dan sebagainya.     (Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang)
Pengamatan yang kedua yaitu Heliconia colinsiana (Pisang Hias), termasuk kedalam famili Heliconiaceae, dan ordonya Zingiberales. Famili Heliconiaceae merupakan herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan besar, bracts berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid, buah berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras tunggal per loculus.
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Heliconiaceae
Genus        : Heliconia
Spesies        : Heliconia colinsiana

    Morfologi
Heliconia colinsiana (Pisang hias) tanaman berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampangnya bulat.
Memiliki daun tunggal, seperti pada Musa paradisiacal  (Pisang ambon), dengan letak daunnya roset akar,bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan menyirip (penninerve), tepi daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus) (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan pangkal daun membulat (rotundatus).  Bunganya majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga simosa, simetri bungannya zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi kedalam satu simetris (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 49). Memiliki corolla 2 buah berwarna orange, calix berwarna orange tua, dan stamen banyak berwarna putih. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
    Manfaat
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.
Pengamatan ketiga yaitu Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae, dan ordonya Zengiberales. Famili Zingiberaceae merupakan tanaman terna parenial dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung minyak menguap hingga berbau aromatic. Batang diatas tanah seringkali hanya pendek dan mnedukung bunga-bunga saja. Daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, tersusun dalam 2 baris, kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian berupa helaian, tangkai, dan upih. Helaian biasanya lebar dengan ibu tulang yang tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar, dan rapat satu dengan yang lain dengan arah serong keatas. Tangkai daun pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau tertutup. Bunga terpisah tersusun dalam bunga majemuk dan tunggal atau berganda, kebanyakan banci, zigomorf atau asimetrik. Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif. Benang sari 1 dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang-kadang bersifat seperti mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3. Tangkai putik diujung, tidak terbagi, bebeas. Memiliki bakal biji banyak, dan biji bulat atau berusuk, serta mempunyai salut biji, dan endosperma banyak. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 444)
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Zingiberaceae
Genus        : Curcuma
Spesies        : Curcuma longa
Morfologi
Curcuma longa (Kunyit) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Curcuma longa (Kunyit) memiliki daun yang tunggal, yaitu pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja atau pada satu aksisnya (tangkai daunya) hanya mendukung satu helaian daun. Kuncup pada umunya terletak diketiak tangkai daun (Hartanto Nugroho: 2010). Filotaksisnya roset akar, sama seperti Musa paradisiaca (Pisang Ambon) dan Heliconia colinsiana (Pisang Hias). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daun menyirip (Penninerve), tepi daun rata (Integer), ujung daun meruncing (attenuate), dan pangkal daun membulat (rotandus), karena ditinjau dari bentuk pangkal dauunya yang berupa pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya, yang dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh batanganya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 35).
Tumbuhan ini memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar, dan distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).

Manfaat   
Pada bagian rimpang memiliki khasiat luar biasa dalam kesehatan seperti untuk mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak kerana memar. Manfaat yang lain adalah untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang kunyit putih  untuk mengurap bagian tubuh yang memar, terseliuh, dan bisul yang sulit pecah. Bahkan pada, rimpang induk yang telah dikeringkan boleh digunakan sebagai bedak    .
Pengamatan keempat, yaitu Canna indica (Bunga Tasbih), termasuk dalam famili Cannaceae dan ordonya Zingiberales. Famili Cannaceae termasuk tumbuhan herbal besar, perennial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih, lidah-lidah tidak terdapat. Bunga banci, zigomorf, bunga besar, berumur pendek, dan asimetris dan memiliki gaya diratakan dan ovarium lebih rendah berduri lembut dan buah. Buahnya berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding menjadi kapas berbenjol-benjol, dan memiliki biji bulat, banyak, endosperm keras, lembaga kecil (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 448).
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Cannaceae
Genus        : Canna indica
Spesies        : Canna
Morfologi
Canna indica (Bunga Tasbih) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Daun Canna indica (Bunga Tasbih) bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, dengan pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Bentuk daun bulat telur, margo folii (tepi daun) integer atau rata, karena tidak dijumpai sinus dan angulus. Pertulangan  menyirip (penninerve), tulang cabang tersusun seperti sirip pada ikan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16). Ujung daun meruncing (akuminatus), dan pangkal dauunya berpelapa atau membulat (rotundus).  Tumbuhan ini memilik bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix. Benang sari sekitar 1-5 buah, bakal buah tenggelam, beruang 3, tiap ruang berisi banyak biji yang tersusun dalm 2 baris, dan tangkai daunnya tebal.
Manfaat
Canna indica (Bunga tasbih) pada umumnya dipakai bunga, akar dan rimpangnya untuk dijadikan ramuan obat. Dan berkhasiat untuk menurunkan hipertensi, serta menurunkan panas. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengatasi keputihan, sakit kuning, batuk darah, radang kulit bernanah, dan lain sebagainya.
Pengamatan kelima yaitu Gladiolus communis (Gladiol), termasuk kedalam famili Iridaceae, dari subkelas Liliidae. Famili Iridaceae merupakan herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, memiliki bakal buah yang tenggelam, beruang 3 atau 1, dengan banyak bakal biji yang anatrop, buahnya buah kedaga, dan biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 423)



Klasifikasi
Kerajaan     Plantae
Divisi    Magnoliophyta

Kelas    Liliopsida

Sub Kelas     Liliidae
Ordo    Iridales
Famili    Iridaceae
Genus    Gladiolus
Spesies    Gladiolus hybridus









Morfologi
Gladiolus communis (Gladiol) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan panjang dari pada cabang-cabangnya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 85). Dan bentuk/ segi penampangnnya bulat.
Gladiolus communis (Gladiol) memiliki daun bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persenedian (artikulasi) pada dasar. Adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan pada tangkai daun dmana daun dipecah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 24). Filotaksisnya ekuitan dengan penampangnya, yaitu daun yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 20). Bentuk daun pita (lenearis), lebar: panjang = 1 : lebih dari 10. Tepi daun rata (integer). Pertulangan daunnya sejajar (rectinerve), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau pita yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar. Sedangkan tulang-tulang yang lainnya jelas kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu disebut  bertulang sejajar (Gembong Tjitrosoepomo. 2010. Morfologi Tumbuhan. Hal: 40). Pertulangan daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus), dan pangkalnya membulat (rotundatus).
 Gladiolus communis (Gladiol) berbunga majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41), dengan simetri bunga zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi satu bidang simetris. Memiliki stamen dan putik, stamen (benang sari) tertancap dalam leher, sedangkan putik (kepala sari) berwarna putih atau ungu. Tangkai sari atau putik terdapat pada sisi belakang dari pada bunga, serta memiliki banyak biji, pipih dan kelilingnya bersayap (C.G.G.J. van Steenis. Flora. 1987. Hal: 162). Distrbusi seks berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
Manfaat
Gladiolus communis (Gladiol) biasanya dijadikan hiasan atau ditanam untuk dijual bunganya, biasanya sebagai sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya.
Pengamatan terakhir yaitu Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan), termasuk kedalam famili Orchidaceae, ordo Orchidales. Famili Orchidaceae kebanyakan berupa terna yang hidup sebagia empifit, kadang-kadang sebagai saprofit atau terestrial, dan daun tidak berbagi serta bertepi rata. Batang berdaun atau tidak, pangkalnya seringkali menebal membentuk umbi semu yang mempunyai akar-akar mengandung klorofil, dan berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Bunga biseksual, zygomorf, perianthum 2 lingkar, bentuk variasi, buahnya buah kendaga, bakal biji banyak, sangat kecil, endosperm tidak terdapat, lembaga belum terbentuk atau belum terdiferensiasi. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 452).


Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
vivisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Liliidae
Ordo        : Orchidales
Famili        : Orchidaceae
Genus        : Phalaenopsis
Spesies        : Phalaenopsis ambilis
Morfologi
Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan) berhabitus herba yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan) memiliki daun tunggal, dengan filotaksisnya berselang-seling, bentuk daun pita, pertulangan daun sejajar (rectinerve), sejumlah tulang cabang tersusun sejajar dari pangkal sampai ujung helai daun (Hartanto Nugroho. 2010. Hal: 28). Ujung daun runcing (acute), dan pangkal daun berpelepah.  Memiliki bunga yang bersifat majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Akar dari  tanaman ini berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih. Distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).
Manfaat
Sebagai tanaman hias dihalaman rumah.   

G.    KESIMPULAN
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna, memiliki 2 ordo yaitu Bromeliales dan Zingiberales, yang terbagi dalam 9 familia. Sedangkan Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales.
Spesimen yang termasuk dalam subkelas Zingiberidae dan ordonya Zingiberales, yaitu:
-    Musa paradisiaca (Pisang Ambon), termasuk kedalam famili Musaceae, ciri khas dari familinya yaitu herba, dan buah berdaging.
-    Heliconia colinsiana (Pisang Hias), termasuk kedalam famili Heliconiaceae. Habitus herba, daun tunggal, dan bunga majemuk.
-    Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae. Habitus herba, daun yang tunggal, dan memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar.
-    Canna indica (Bunga Tasbih) termasuk dalam famili Cannaceae, bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix.
Spesimen yang termasuk kedalam subkelas Liliidae, diantaranya yaitu:
-    Gladiolus communis (Gladiol), termasuk kedalam famili Iridaceae, dan ordo Liliales. Termasuk tanaman herba, daun tunggal, dan bunga majemuk.
-    Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan), termasuk kedalam famili Orchidaceae, ordo Orchidales. Ciri khas familinya yaitu daun tidak berbagi serta bertepi rata, serta batangnya bersekat-sekat.
DAFTAR PUSTAKA

Dasuki, undang Ahmad. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Ilmu Hayati
Nugroho, hartanto, dkk. 2010. Struktur dan Perkemebangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Van Stenenis, C.G.G.J. 1987. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita

http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang (diakses 04 Mei 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_bulan (diakses 04 Mei 2012)
http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-gladiol-gladiolus-hybridus.html (diakses 04 Mei 2012)




ZINGIBERIDAE DAN LILIIDAE

Laporan Praktikum
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Taksonomi Phanerogamae
Dosen: Asep Mulyani, M.P




   

            Oleh :
    Nama         :  Fitriyana
    NIM         : 1410160014
    Kelas         : IPA- Biologi  A
    Kelompok     : 2 (Dua)
    Asisten         : Zaenal Mustopa
      Eva Purnama Sari





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI - FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
ZINGIBERIDAE DAN LILIDAE

A.    TUJUAN
1.    Mengenal, mengamati dan memahami ciri-ciri tumbuhan Liliopsida subkelas Zingiberidae dan Liliidae.
2.    Mengklasifikasi masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya.

B.    LANDASAN TEORI
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales, dan 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Ordo Bromeliales, merupakn tanman berhabitus terna, jarang mempunyai batang yang kokoh kuat, bunga banci aktinomorf atau zigomorf (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 399), ordo ini  hanya memiliki satu familia yaitu Bromeliaceae, conntoh Ananas comosus (nanas).
Ordo Zingiberales, kebanyakan berupa terna yang besar, perennial, mempunyai rimpang atau batang dalam tanah. Daun lebar, jelas dapat dibedakan dalam 3 bagian, yaitu helaian, tangkai, dan upih.bunga besar dengan warnayang menarik, banci, aktinomorf , zigonomorf, atau asimetris (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 443). Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu:
1.    Strelitziaceae, contoh Revenala madagascariensis (Pisang kipas)
2.    Heliconiaceae contoh Heliconia colinsiana  (Pisang hias)
3.    Musaceae, contoh Musa sp (Pisang).
4.    Lowiaceae, contoh Orchidantha inouei
5.    Zingiberaceae, contoh laos (Alpiana galangal), kunyit (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale Rosc), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Kencur (Kaempferia galanga L.).
6.    Costaceae, contoh
7.    Cannaceae, contoh Ganyong (Canna discolor  atau Canna edulis)
8.    Marantaceae, contoh Maranta arundinacea
Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales. Ordo Orcidales, kebanyakan berupa terna yang hidup sebagia empifit, kadang-kadang sebagai saprofit atau terestrial, dan daun dengan bentuk beragam. Bunga biseksual, zygomorf, perianthum 2 lingkar, bentuk variasi (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 452). Ordo ini memiliki satu famili yaitu Orchidaceae (anggrek), contoh Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), P. arachnis (anggrek kalajengking), Vanda tricolor (bunga besar).
Sedangkan Ordo Liliales (Liliflorae) kebanyakan berupa terna  atau herba, mempunyai rimpang, umbi lapis (bulbus) atau umbi sisik, kadangkala berupa semak atau perdu, atau pohon, ada pula yang memanjat. Daun tersebar pada batang atau roset akar. Bunga biseksual, kelipatan 3 , aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersususun dalam rangkaian yang bersifat rasemosa. Buahnya buah kendaga taau buni, dan biji dengan endosperm berdaging (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 413). Ordo ini memiliki 10 famili, diantaranya yaitu:
1.    Famili Agavaceae. Memilki daun tersusun rapat dari batang (radical) dan tebal. Bunga bisekasual, beraturan, contoh Agave cantala (nanas sabrang), Cordyline fruticosa (hanjuang), Polianthes tuberosa (sedap malam)
2.    Famili Amarylidaceae. Terna dengan umbi lapis atau rimpang, jarang dengan rimpang, atau batang di atas tanah yang nyata. Daun pipih panjang, bersifat tunggal  dengan tulang daun sejajar, tersusun sebagai roset akar atau batang. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, buahnya buah kendala atau buih, dan bakal buahnya tenggelam, conroh Eurycles amboinensis (bawang), Crinum asiaticum  (bakung) (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 420).
3.    Famili Hypoxidaceae, berumbi, contoh Curculigo latifolia (parasi).
4.    Famili Alliaceae, merupakan peralihan dari famili Amaryllidaceae dan Liliaceae dengan bakal buah diatas dan bunga majemuk berbentuk payung, contoh Allium ascolanicum (cepa), A. Fistulosum (bawang daun), A. Odorum (kucai), A. Sativum (bawang Putih).
5.    Famili Liliaceae. Herba,  dengan rimpang, berumbi, daun tunggal, tersebar pada batang atau terkmpul sebagai rozet akar, tersusun radical. Bunga biseksual periantum hanya corolla, bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, contoh Asparagus officinalis (sop), Gloriosa superba (kembang sungsang). (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 415)
6.    Famili Smilacaceae
7.    Famili Dioscoriaceae. Herba merambat atau membelit dengan rimppang atau umbi di dalam tanah yang kaya akan zat tepung dan organ-organ serupa pada bagian-bagian diatas tanah, daun tunggal, daun tunggal seperti panah atau hati, bersampai melengkung, duduk tersebar, tulang menjari. Bunga kecil biseksual atau uniseksual dalam tandan, aktinomorf, contoh Dioscorea aculeata (gembili), D. alata (ubi). (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 415)
8.    Famili Taccaceae. Herba perennial dengan rimpang yang menyarap atau berbentuk umbi. Daun besar, tunggal atau bergerigi, tepi daun rata atau berlekuk tersusun sebagai rozet akar. Bunga banci aktinomorf, bunga majemuk berbentuk paying yang terdapat pada ujung tangkai bunga yang tidak berdaun, contoh Tacca plamata,T. pinnatifida. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 425)
9.    Famili Iridaceae. Herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, contoh Galadiolus vabiolus. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 423)
10.    Famili Ponterediaceae. Herba akuatik, stolon panjang, daun tegak mengambang, contoh Monocharia vaginalis (gulma).

C.    ALAT DAN BAHAN
Alat    Bahan
-    Mikroskop monokuler
-    Mikroskop binokuler/lup
-    Silet yang tajam    -    Musa paradisiaca (Pisang Ambon)
-    Heliconia colinsiana (Pisang Hias)
-    Curcuma longa (Kunyit)
-    Gladiolus communis (Gladiol)
-    Canna indica (Bunga Tasbih)
-    Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan)

D.    PROSEDUR  KERJA
1.    Mengambil spesimen tumbuhan yang berasal dari salah satu familia, kemudian mengamatinya karakteristik masing-masing tumbuhan.
2.    Diperhatikan bagian batangnya, serta pola percabangan dari tumbuhan yang dibawa.
3.    Diperhatikan bagian daunnya, yang mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan duduk daun.
4.    Diperhatikan bagian bunga dari masing-masing tumbuhan tersebut.
5.    Digambar dan mengklasifikasikan masing-masing spesimen berdasarkan karakteristiknya, serta menyebutkan bagian-bagiannya.


E.    HASIL




F.    PEMBAHASAN
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba, daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo yaitu Bromeliales dan Zingiberales, yang terbagi dalam 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae. Sedangkan Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales. Ordo Orcidales memiliki satu famili yaitu Orchidaceae, sedangkan ordo Liliales memiliki 8 famili, yaitu Agavaceae, Amarylidaceae, Hypoxidaceae, Alliaceae, Liliaceae, Taccaceae, Iridaceae, dan Ponterediaceae.
Spesimen yang akan dibahas pada praktikum ini yaitu dari subkelas Zingiberidae diantaranya ordo Zingiberales yang diwakili oleh familia Musaceae yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon), familia Heliconiaceae yaitu Heliconia colinsiana (Pisang Hias), familia Zingiberaceae yaitu Curcuma longa (Kunyit), dan famili Cannaceae yaitu Canna indica (Bunga Tasbih). Sedangkan dari subkelasa Liliidae, ordo Liliales, famili Iridaceae yaitu Gladiolus communis (Gladiol), dan ordo Orcidales yang diwakili oleh familia Orcidaceae yaitu Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan:
Pengamtan pertama yaitu Musa paradisiaca (Pisang Ambon), merupakan tanaman yang termasuk dalam suku pisang-pisangan atau Musaceae dan ordonya Zingiberales. Karakteristik Musaceae merupakan tumbuhan herbal besar (terna besar), atau batang semu yang terdiri atas upih, dengan daun yang lebar, bangun jorong dan memanjang, ibu tulang tebal, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip. Musaseae memiliki bentuk bunga monosymmetric yaitu memiliki lima tepal yang muncul bersamaan, bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf, tersusun dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak berbentuk tabung, memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbibir 2, benang sari 5 dengan 1 tereduksi, tangkai sarai berbentuk benang, kepala sari berlekuk. Buahnya berdaging, tidak membuka, dan biji berkulit keras, kadang-kadang bersakut, lembaga lurus terdapat dalam endosperm dan perisperm. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 443)
Klasifikasi
Kingdom        : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas        : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberiales
Famili        : Musaceae
Genus        : Musa
Spesies        : Musa paradisiaca
Morfologi
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) merupakan tumbuhan yang berabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan monopodial, karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan batang rimpang (rhizome), merupakan batang batang asli yang berubah bentuk menjadi bentuk khas di bawah tanah. Rimpang ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies tumbuhan pada saat kondisi tidak menguntungkan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16)
Memuliki daun yang tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Margo folii (tepi daun) integer atau rata, tidak dijumpai sinus dan angulus. Ujung daun tumpul (obtuse/obtusus), yaitu tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900), dan pangkal daun membulat (rotundatus).
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) memiliki bunga yang majemuk, yaitu dalam rangkaian panjang dan terkumpul pada ujung-ujung batang, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Karangan bunganya zigomorf, yaitu hanya dapar dibagi oleh satu bidang simetris. Dengan stamen (benang sari) sekitar 5-6 buah, dan petillumnya 1. Bunga telanjang, dan memiliki buah yang berdaging, tidak membuka, dan tidak berbiji. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).     


Manfaat
Musa paradisiacal  (Pisang ambon) mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium, serta diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin). Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional. Manfaat pisang ambon yang terkenal yaitu manfaat pada penyakit stroke, anemia, gangguan pencernaan dan sebagainya.     (Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang)
Pengamatan yang kedua yaitu Heliconia colinsiana (Pisang Hias), termasuk kedalam famili Heliconiaceae, dan ordonya Zingiberales. Famili Heliconiaceae merupakan herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan besar, bracts berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid, buah berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras tunggal per loculus.
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Heliconiaceae
Genus        : Heliconia
Spesies        : Heliconia colinsiana

    Morfologi
Heliconia colinsiana (Pisang hias) tanaman berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Dengan percabangan berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampangnya bulat.
Memiliki daun tunggal, seperti pada Musa paradisiacal  (Pisang ambon), dengan letak daunnya roset akar,bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan menyirip (penninerve), tepi daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus) (Undang Ahmad Dasuki. 1992), dan pangkal daun membulat (rotundatus).  Bunganya majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga simosa, simetri bungannya zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi kedalam satu simetris (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 49). Memiliki corolla 2 buah berwarna orange, calix berwarna orange tua, dan stamen banyak berwarna putih. Distribusi seks monoesius (berumah satu), yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
    Manfaat
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.
Pengamatan ketiga yaitu Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae, dan ordonya Zengiberales. Famili Zingiberaceae merupakan tanaman terna parenial dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung minyak menguap hingga berbau aromatic. Batang diatas tanah seringkali hanya pendek dan mnedukung bunga-bunga saja. Daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, tersusun dalam 2 baris, kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian berupa helaian, tangkai, dan upih. Helaian biasanya lebar dengan ibu tulang yang tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar, dan rapat satu dengan yang lain dengan arah serong keatas. Tangkai daun pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau tertutup. Bunga terpisah tersusun dalam bunga majemuk dan tunggal atau berganda, kebanyakan banci, zigomorf atau asimetrik. Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif. Benang sari 1 dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang-kadang bersifat seperti mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3. Tangkai putik diujung, tidak terbagi, bebeas. Memiliki bakal biji banyak, dan biji bulat atau berusuk, serta mempunyai salut biji, dan endosperma banyak. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 444)
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Zingiberaceae
Genus        : Curcuma
Spesies        : Curcuma longa
Morfologi
Curcuma longa (Kunyit) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Curcuma longa (Kunyit) memiliki daun yang tunggal, yaitu pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja atau pada satu aksisnya (tangkai daunya) hanya mendukung satu helaian daun. Kuncup pada umunya terletak diketiak tangkai daun (Hartanto Nugroho: 2010). Filotaksisnya roset akar, sama seperti Musa paradisiaca (Pisang Ambon) dan Heliconia colinsiana (Pisang Hias). Bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daun menyirip (Penninerve), tepi daun rata (Integer), ujung daun meruncing (attenuate), dan pangkal daun membulat (rotandus), karena ditinjau dari bentuk pangkal dauunya yang berupa pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya, yang dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun tertembus oleh batanganya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 35).
Tumbuhan ini memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar, dan distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).

Manfaat   
Pada bagian rimpang memiliki khasiat luar biasa dalam kesehatan seperti untuk mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak kerana memar. Manfaat yang lain adalah untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang kunyit putih  untuk mengurap bagian tubuh yang memar, terseliuh, dan bisul yang sulit pecah. Bahkan pada, rimpang induk yang telah dikeringkan boleh digunakan sebagai bedak    .
Pengamatan keempat, yaitu Canna indica (Bunga Tasbih), termasuk dalam famili Cannaceae dan ordonya Zingiberales. Famili Cannaceae termasuk tumbuhan herbal besar, perennial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih, lidah-lidah tidak terdapat. Bunga banci, zigomorf, bunga besar, berumur pendek, dan asimetris dan memiliki gaya diratakan dan ovarium lebih rendah berduri lembut dan buah. Buahnya berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding menjadi kapas berbenjol-benjol, dan memiliki biji bulat, banyak, endosperm keras, lembaga kecil (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 448).
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Zingiberidae
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Cannaceae
Genus        : Canna indica
Spesies        : Canna
Morfologi
Canna indica (Bunga Tasbih) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Daun Canna indica (Bunga Tasbih) bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persendian (artikulus) pada dasar. Karena adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan tangkai daun di mana daun dipecah Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 24). Filotaksisnya roset akar, yaitu jka batang amat pendek, sehingga semua daun berjala-jala di atas tanah, jadi roset itu amat dekat dengan akar (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 70). Bentuk daun bulat telur lonjong, dengan pertulangan daunnya menyirip (peninervis) yaitu berbentuk seperti bulu burung dengan satu urat tengah yang bercabang-cabang menjadi urat-urat daun lateral pada berabagai ketinggian. Bentuk daun bulat telur, margo folii (tepi daun) integer atau rata, karena tidak dijumpai sinus dan angulus. Pertulangan  menyirip (penninerve), tulang cabang tersusun seperti sirip pada ikan (Hartanto Nugroho: 2010. Hal: 16). Ujung daun meruncing (akuminatus), dan pangkal dauunya berpelapa atau membulat (rotundus).  Tumbuhan ini memilik bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix. Benang sari sekitar 1-5 buah, bakal buah tenggelam, beruang 3, tiap ruang berisi banyak biji yang tersusun dalm 2 baris, dan tangkai daunnya tebal.
Manfaat
Canna indica (Bunga tasbih) pada umumnya dipakai bunga, akar dan rimpangnya untuk dijadikan ramuan obat. Dan berkhasiat untuk menurunkan hipertensi, serta menurunkan panas. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengatasi keputihan, sakit kuning, batuk darah, radang kulit bernanah, dan lain sebagainya.
Pengamatan kelima yaitu Gladiolus communis (Gladiol), termasuk kedalam famili Iridaceae, dari subkelas Liliidae. Famili Iridaceae merupakan herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, memiliki bakal buah yang tenggelam, beruang 3 atau 1, dengan banyak bakal biji yang anatrop, buahnya buah kedaga, dan biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 423)



Klasifikasi
Kerajaan     Plantae
Divisi    Magnoliophyta

Kelas    Liliopsida

Sub Kelas     Liliidae
Ordo    Iridales
Famili    Iridaceae
Genus    Gladiolus
Spesies    Gladiolus hybridus









Morfologi
Gladiolus communis (Gladiol) berhabitus herba, yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya berupa monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan panjang dari pada cabang-cabangnya (Gembong Tjitrosoepomo. Morfologi Tumbuhan. 2010. Hal: 85). Dan bentuk/ segi penampangnnya bulat.
Gladiolus communis (Gladiol) memiliki daun bersifat tunggal, yaitu terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya persenedian (artikulasi) pada dasar. Adanya persendian bisa menunjukan adanya tautan pada tangkai daun dmana daun dipecah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 24). Filotaksisnya ekuitan dengan penampangnya, yaitu daun yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya (Undang Ahmad Dasuki. 1992. Hal: 20). Bentuk daun pita (lenearis), lebar: panjang = 1 : lebih dari 10. Tepi daun rata (integer). Pertulangan daunnya sejajar (rectinerve), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau pita yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar. Sedangkan tulang-tulang yang lainnya jelas kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu disebut  bertulang sejajar (Gembong Tjitrosoepomo. 2010. Morfologi Tumbuhan. Hal: 40). Pertulangan daun rata (integer), tepi daun meruncing (akuminatus), dan pangkalnya membulat (rotundatus).
 Gladiolus communis (Gladiol) berbunga majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41), dengan simetri bunga zigomorf, yaitu hanya bisa dibagi satu bidang simetris. Memiliki stamen dan putik, stamen (benang sari) tertancap dalam leher, sedangkan putik (kepala sari) berwarna putih atau ungu. Tangkai sari atau putik terdapat pada sisi belakang dari pada bunga, serta memiliki banyak biji, pipih dan kelilingnya bersayap (C.G.G.J. van Steenis. Flora. 1987. Hal: 162). Distrbusi seks berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu, baik pada perbuahan yang sama atau tidak (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 48).
Manfaat
Gladiolus communis (Gladiol) biasanya dijadikan hiasan atau ditanam untuk dijual bunganya, biasanya sebagai sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya.
Pengamatan terakhir yaitu Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan), termasuk kedalam famili Orchidaceae, ordo Orchidales. Famili Orchidaceae kebanyakan berupa terna yang hidup sebagia empifit, kadang-kadang sebagai saprofit atau terestrial, dan daun tidak berbagi serta bertepi rata. Batang berdaun atau tidak, pangkalnya seringkali menebal membentuk umbi semu yang mempunyai akar-akar mengandung klorofil, dan berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Bunga biseksual, zygomorf, perianthum 2 lingkar, bentuk variasi, buahnya buah kendaga, bakal biji banyak, sangat kecil, endosperm tidak terdapat, lembaga belum terbentuk atau belum terdiferensiasi. (Gembong Tjitrosoepomo. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. 2010. Hal: 452).


Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
vivisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas    : Liliidae
Ordo        : Orchidales
Famili        : Orchidaceae
Genus        : Phalaenopsis
Spesies        : Phalaenopsis ambilis
Morfologi
Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan) berhabitus herba yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau sedikit sekali mengandung jaringan berkayu (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 4). Percabangannya monopodial karena kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati kalau terjadi kerusakan, bunga-bunga terdapat pada struktur aksiler yang khusus, misalnya pada cabang yang pendek, perbungaan dengan tipe percabangan seperti ini disebut indeterminate atau rasemosa. Bentuk/ segi penampang yaitu bulat. (Undang Ahmad Dasuki. 1992)
Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan) memiliki daun tunggal, dengan filotaksisnya berselang-seling, bentuk daun pita, pertulangan daun sejajar (rectinerve), sejumlah tulang cabang tersusun sejajar dari pangkal sampai ujung helai daun (Hartanto Nugroho. 2010. Hal: 28). Ujung daun runcing (acute), dan pangkal daun berpelepah.  Memiliki bunga yang bersifat majemuk, yaitu susunan sejumlah bunga di dalam sistem percabangan. Karangan bunga termasuk rasemosa, yaitu percabangan monopodial atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena tercapainya stadium buah (Undang Ahmad Dasuki: 1992. Hal: 41). Akar dari  tanaman ini berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih. Distribusi seksnya berumah satu (monoesius) yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Undang Ahmad Dasuki: 1992).
Manfaat
Sebagai tanaman hias dihalaman rumah.   

G.    KESIMPULAN
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna, memiliki 2 ordo yaitu Bromeliales dan Zingiberales, yang terbagi dalam 9 familia. Sedangkan Subkelas Liliidae memiliki karakteristik herba, perdu dan pohon, daun tunggal, bertepi rata, calix dan corolla mirip. Subkelas Liliidaea meliputi 2 ordo yaitu Orchidales dan Liliales.
Spesimen yang termasuk dalam subkelas Zingiberidae dan ordonya Zingiberales, yaitu:
-    Musa paradisiaca (Pisang Ambon), termasuk kedalam famili Musaceae, ciri khas dari familinya yaitu herba, dan buah berdaging.
-    Heliconia colinsiana (Pisang Hias), termasuk kedalam famili Heliconiaceae. Habitus herba, daun tunggal, dan bunga majemuk.
-    Curcuma longa (Kunyit), termasuk kedalam famili Zingiberaceae. Habitus herba, daun yang tunggal, dan memiliki buah, yang merupakan modifikasi dari akar.
-    Canna indica (Bunga Tasbih) termasuk dalam famili Cannaceae, bunga besar yang bersifat banci, dengan simetri zigomorf, berwarna cerah, hiasan bunga terdiri dari Corolla, dan Calix.
Spesimen yang termasuk kedalam subkelas Liliidae, diantaranya yaitu:
-    Gladiolus communis (Gladiol), termasuk kedalam famili Iridaceae, dan ordo Liliales. Termasuk tanaman herba, daun tunggal, dan bunga majemuk.
-    Phalaenopsis ambilis (Anggrek Bulan), termasuk kedalam famili Orchidaceae, ordo Orchidales. Ciri khas familinya yaitu daun tidak berbagi serta bertepi rata, serta batangnya bersekat-sekat.
DAFTAR PUSTAKA

Dasuki, undang Ahmad. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Ilmu Hayati
Nugroho, hartanto, dkk. 2010. Struktur dan Perkemebangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Tjitrosoepomo, gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah  Mada University Press
Van Stenenis, C.G.G.J. 1987. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita

http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang (diakses 04 Mei 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggrek_bulan (diakses 04 Mei 2012)
http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-gladiol-gladiolus-hybridus.html (diakses 04 Mei 2012)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar